SOLOPOS.COM - Sejumlah ibu rumah tangga di Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, Solo, mengikuti penyuluhan kesehatan anak dan pemberian bantuan makanan bergizi yang digelar Tim Penggerak PKK Kelurahan Banjarsari, bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan Banjarsari, Solo, Jumat (9/6/2023) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Belasan ibu rumah tangga di Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, Solo, mengikuti penyuluhan kesehatan anak, sekaligus pemberian bantuan makanan bergizi yang digelar Tim Penggerak PKK Kelurahan Banjarsari, bekerja sama dengan Pemerintah Kelurahan Banjarsari, Solo, Jumat (9/6/2023) pagi.

Kegiatan bertajuk Pawon Simbok Peduli Stunting atau Pas Penting itu diisi oleh Tokoh Penggerak Perempuan di Kecamatan Banjarsari, Soewanti, 49. Hadir dalam kegiatan itu Lurah Banjarsari, Endang Wahyuni, dan Ketua TP PKK Kelurahan Banjarsari, Nurul Jannah, serta belasan ibu rumah tangga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan Pas Stunting dari TP PKK Kelurahan Banjarsari ini. Sebab program ini untuk penanganan stunting di mana Presiden Joko Widodo [Jokowi] menargetkan zero stunting pada 2024. Kami sangat terbantu dengan program ini, karena tidak ada di kelurahan lain,” ujar dia.

Program Pas Stunting berjalan rutin dengan menyasar anak-anak stunting dan berisiko stunting di Banjarsari. Selain penyuluhan, program itu rutin memberikan bantuan makanan bergizi untuk anak stunting dan berisiko stunting. Setiap tiga bulan sekali dilakukan evaluasi program tersebut.

Sedangkan Nurul Jannah mengatakan menjelaskan program Pas Stunting murni inisiatif dari TP PKK Kelurahan Banjarsari. Menurut dia saat ini ada 16 anak stunting dan berisiko stunting yang sedang disasar program itu. Ke 16 anak itu merupakan hasil laporan dari kader-kader kesehatan di wilayah mereka.

“Saat ini yang terbantu program ini sasarannya 16 anak, sesuai dengan kasus yang ada. Kami kan menerima laporan dari kader kesehatan wilayah tentang status gizi anak Balita di wilayah mereka. Sasaran kami tidak hanya yang sudah positif stunting, tapi juga anak-anak yang berisiko stunting,” urai dia.

Nurul menjelaskan anak yang masuk kategori stunting yakni anak berusia di bawah dua tahun dengan berat badan di bawah garis merah yang ada di Kartu Menuju Sehat (KMS).

“Mereka masuk daftar sasaran progam kami. Kemudian kami berikan bantuan bahan pangan tinggi protein hewani,” kata dia.

Yang menarik, Nurul melanjutkan semua biaya program berasal dari swadaya masyarakat. “Kami menggaet para pengusaha kuliner katering, rumah makan dan warung makan. Mereka memberikan bantuan untuk menyediakan ini. Alhamdulillah program ini terus berkembang dan dirasakan warga,” ujar dia.

Sementara Soewanti mengatakan program Pas Penting ini hanya dijalankan oleh TP PKK Kelurahan Banjarsari. Tujuan program itu memberikan bantuan kepada masyarakat secara langsung untuk mencegah terjadinya stunting. Berdasarkan pengalaman selama ini, stunting disebabkan sejumlah hal.

“Ada faktor ekonomi yang kurang, juga kualitas air yang kurang, karena zat kapur. Kami juga memberikan perhatian kepada fenomena pernikahan dini. Karena ketidaksiapan mereka menjadi orang tua, bisa membuat anak-anak tidak mendapatkan asupan gizi dan perhatian yang memadai,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya