SOLOPOS.COM - Sulistyo Wadi (baju ungu) menunjukkan bibit pohon tengsek. (Pemprov Jateng/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Pohon tengsek atau tesek atau sulaiman adalah salah satu spesies asli (native species) dan langka di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Tanaman ini dipercaya bertuah dan digunakan untuk keperluan upacara adat, membuat warangan (pengawet) keris, dan penolak ilmu hitam/bala.

Tanaman ini digunakan untuk obat di berbagai negara. Sejumlah negara lain memanfaatkan kayunya untuk kerajinan tangan, salah satunya tasbih atau gelang. Di kawasan Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia ada tumbuhan khas pegunungan. Penjelasan lengkap tersaji di Mengenal Tengsek, Pohon Sulaiman Bertuah & Langka dari Gunung Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di Wilayah Soloraya atau eks Keresidenan Surakarta terdapat sejumlah pabrik gula yang pernah mengecap manisnya komoditas itu pada masa kolonial. Kini pabrik-pabrik gula itu mayoritas berhenti beroperasi. Sebagian diubah menjadi destinasi wisata bangunan cagar budaya (BCB).

Ekspedisi Mudik 2024

Lainnya mangkrak tak terurus, bahkan ada yang dijual. Theo Stevens dalam Semarang, Central Java and World Market 1870 – 1900, in Nas, Peter J.M. 1986, menyebut perkembangan gula di Jawa didukung oleh iklim dan tanah di Jawa yang cocok untuk tanaman tebu. Data lengkap tersaji di Manis di Masa Kolonial, Apa Kabar Puluhan Pabrik Gula di Soloraya.

Astana Gunung Kelir adalah kompleks permakaman yang di dalamnya terdapat makam Ratu Mas Malang, selir yang lantas diangkat menjadi permaisuri Raja Kerajaan Mataram Islam Amangkurat I. Kisahnya tragis sebab sebelum diperistri Amangkurat I, Ratu Malang yang kemudian berjuluk Ratu Wetan sudah memiliki suami bernama Ki Panjang Mas atau Dalang Panjang.

Amangkurat I membunuh Ki Panjang Mas sebelum memperistri Ratu Mas Malang. Pada kisah yang lain diceritakan berbeda.  Ki Panjang Mas meninggal dunia secara wajar yang lantas jandanya diperistri Amangkurat I. Kisah lengkap bisa dibaca di Kisah Tragis Selir Raja Mataram Islam di Istana Kematian Gunung Kelir.

Aparat perpajakan terus dilatih memahami dan menggali potensi-potensi pajak di sektor ekonomi digital. Kesadaran pelaku ekonomi digital melaporkan diri sebagai wajib pajak akan menciptakan keadilan dan persaingan yang sehat.

Kini seluruh pembuat konten dalam jaringan atau daring dan pelaku ekonomi digital mendapat perhatian lebih dari pemerintah, tetapi bukan berarti wajib pajak lainnya diabaikan. Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung dua tahun lebih memaksa banyak orang meningkatkan literasi digital. Duduk perkara bisa dibaca di Pajak Ekonomi Digital Sarana Wujudkan Keadilan dan Persaingan Sehat.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya