SOLOPOS.COM - Ketua Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso Indonesia (Papmiso) Indonesia, Maryanto, saat berbincang dengan wartawan di area Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Wonogiri, Jumat (21/5/2021) sore. (Solopos/Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Bukan rahasia lagi, banyak warga Wonogiri merantau dan menjadi pedagang mi dan bakso di perantauan. Pada pedagang bakso dan mi tersebut merantau ke sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya wilayah Jabodetabek.

Di kota perantauan, mereka berdagang bakso dan mi dengan membawa nama “Bakso Wonogiri”.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rupanya, para pedagang mi ayam dan bakso itu mempunyai perkumpulan yang bernama Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso Indonesia (Papmiso) Indonesia. Kini anggota Papmiso sudah menyebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga:  Citilink Rute Blora-Jakarta Mulai Terbang Oktober 2021

Anggota Papmiso memang tidak seluruhnya merupakan pedagang bakso dari Wonogiri. Namun, hampir 90 persen anggotanya merupakan pedagang yang berasal dari Kabupaten Wonogiri.

Ketua Papmiso Indonesia, Maryanto, mengatakan hingga kini jumlah anggota yang sudah terdaftar di paguyuban tersebut sekitar 4.500 pedagang.

Ia mengatakan Papmiso sudah berdiri sejak 2005, namun pada saat itu para pedagang belum bisa mandiri mengurusi paguyuban. Pedagang mi dan bakso anggota Papmiso saat itu masih tergantung pada orang lain atau pemangku kepentingan.

Baca juga: Olahraga untuk Dongkrak Kesuburan Pria, Ini Daftarnya

Mulai Profesional

Kondisi sekarang berbeda. Sejak tiga tahun lalu, Papmiso mulai bergerak profesional dan dikelola sendiri oleh para pedagang mi ayam dan bakso, termasuk dari Wonogiri. Menurut Maryanto, Papmiso Indonesia mempunyai izin resmi sehingga sudah legal.

Kepengurusannya mulai dari pusat hingga daerah. Keanggotaannya ada di Medan, Maksar, Palembang dan kota besar lainnya di Indonesia. Namun, anggota paling banyak berjualan di wilayah Jabodetabek.

"Kami tidak pilih-pilih. Pedagang yang masih dorong gerobak, berjualan di tenda hingga punya warung sendiri tetap diterima," kata Maryanto saat ditemui wartawan di area Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Wonogiri, Jumat (21/5/2021) sore.

Baca juga: Suka Keripik Tempe Benguk? Yuk Intip Sentra Produksinya di Grobog Wonogiri

Maryanto sendiri merupakan warga Kecamatan Girimarto, Wonogiri yang berdagang bakso di Bekasi, Jawa Barat.

Di sana ia mempunyai empat pangkalan atau warung bakso. Pedagang bakso asal Kota Gaplek ini dikenal dengan sebutan Pak SBY, yang berarti Soto Bakso Yanto.

Maryanto mengatakan para pedagang mi ayam dan bakso asal Wonogiri selalu berkomitmen dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Salah satunya dilakukan dengan bertemu langsung dengan Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya