SOLOPOS.COM - Museum Purba Miri Sragen berlokasi di SDN Girimargo I, Kecamatan Miri. (jatengprov.go.id)

Solopos.com, SRAGEN — Museum Sangiran menjadi yakni museum manusia purba ikonik yang berada di Kabupaten Sragen, tepatnya di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe. Namun, tak banyak yang tahu bila ada museum purba lain di luar Situs Sangiran yang dimiliki Kabupaten Sragen. Namanya Museum Purba Miri.

Sesuai namanya, museum ini berlokasi di Kecamatan Miri. Uniknya, museum ini berada di lingkungan sekolah, yakni SD Negeri Girimargo I, Kecamatan Miri. Museum Purba Miri menjadi museum daerah pertama yang dimiliki Pemkab Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara Museum Sangiran dimiliki oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pengelolaannya dipegang oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran.

Mengutip artikel di jatengprov.go.id, Selasa (21/9/2022), cikal bakal Museum Miri berasal dari hasil penelitian Prof. Dr. Francois Semah dan Dr. Tony Djubiantono. Francois adalah seorang geolog dari Museum National D’Histoire Naturelle Prancis. Sedangkan Tony Djubiantono dari Balai Arkeologi Jawa Barat.

Baca Juga: Jejak Pantai Purba di Daratan Miri Sragen

Museum ini menampilkan beragam koleksi temuan arkeologis berupa fosil binatang, alat batu, sedimen dan formasi stratigrafi yang mereka teliti sejak tahun 1982. Peninggalan purba ini banyak ditemukan di situs Kedung Cumpleng, Ngebung dan Kedung Kancil, Kecamatan Miri. Khusus temuan dari Situs Ngebung, 919 buah di antaranya disimpan di Museum Sangiran.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Suwardi, melalui Sub Koordinator  Cagar Budaya dan Permuseuman, Anjarwati Sri Sayekti, mengatakan ada lebih dari 819 fosil yang ditampilkan di Museum Miri.

Selain koleksi tersebut, masih terdapat beberapa kotak berisi seribu koleksi yang masih dalam tahap pencatatan dokumentasi. Keberadaan Situs Miri sangat penting dalam mendukung keberadaan Situs Sangiran. Usaha pelestarian dan kelanjutan Situs Miri tetap dilakukan guna mengangkat potensi kearifan lokal.

Baca Juga: Sepuluh Situs Pemujaan di Puncak Gunung Lawu Sejak Era Megalitikum

Museum Miri memegang peranan penting bagi kesinambungan penelitian mengenai asal-usul manusia dan dinamika perubahan lingkungan pada masa kuarter. Potensi yang dimiliki wilayah ini mampu menyingkap Miri yang kini mungkin masih tersembunyi di balik ketenaran situs-situs seperti Sangiran, Trinil, Kedungbrubus dan situs lainnya.

Anjar berharap Museum Purba Sangiran dapat menjadi tambahan edukasi bagi siswa tentang potensi lokal, yang pada gilirannya akan memupuk rasa cinta pada Bumi Sukowati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya