SOLOPOS.COM - Benarkah sekolah tatap muka jadi opsi agar terhindar dari learning loss? (Ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SOLO–Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makariem menegaskan sekolah wajib memberikan opsi belajar tatap muka agar Indonesia terhindar dari learning loss.  Saat pandemi, pembelajaran jarak jauh berdasarkan data di seluruh dunia keefektifannya menurun.

Nadiem menjelaskan learning loss atau kehilangan satu generasi yang tidak belajar sama sekali rentan terjadi selama PJJ. Itu bisa terjadi mengingat infrastruktur dan fasilitas pendukung peserta didik yang berbeda-beda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada masalah seperti konektivitas yang tidak bisa diandalkan, masalah tidak punya gawai, itu adalah masalah fundamental sehingga pelaksanaan PJJ pun di berbagai macam daerah sangat sulit dilakukan,” kata Nadiem Makarim seperti mengutip laman pgdikdas.kemdikbud.go.id.

Kedua, lanjut Nadiem, dampak psikososial kepada murid. Nadiem menyebut ada banyak hal yang anak-anak alami seperti kebosanan di dalam rumah, jenuh dengan begitu banyaknya video conference yang mereka lakukan di rumah.

Baca Juga: 10 Manfaat Kenari, Salah Satunya Meningkatkan Kesuburan Pria

Pemerhati dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji membagikan sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya learning loss kepada anak, terutama yang kini harus belajar dari rumah karena adanya pandemi Covid-19.

“Learning loss adalah istilah yang mengacu pada hilangnya pengetahuan dan keterampilan baik secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena suatu kondisi tertentu,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Minggu (5/9/2021).

Kondisi tersebut, antara lain adalah periode libur panjang pada kalender akademik, peristiwa putus sekolah yang dialami peserta didik karena kemiskinan, hingga ditutupnya sekolah tatap muka sebagai akibat dari pandemi yang mengharuskan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh.

Indra menuturkan bahwa kondisi learning loss tidak sepenuhnya terjadi karena pembelajaran jarak jauh atau karena tidak adanya pembelajaran tatap muka. Hal ini justru seringkali diakibatkan karena cara mengajar yang hanya dipindahkan dari dalam kelas dan diadopsi sepenuhnya ke pembelajaran online.

Di situasi ini, guru mendistribusikan informasi dan komunikasi hanya satu arah, yang kemudian menyebabkan siswa cepat merasa bosan dan tidak semangat belajar.

Baca Juga: Ikuti 6 Tips Mindfulness dan Bahagia Kala Pandemi Ini

Ada sejumlah kiat-kiat bagi para tenaga pengajar untuk menghindari learning loss pada siswa. “Pertama, pendidik harus mempunyai growth mindset yakni pemikiran yang bertumbuh dan berkembang sesuai keberlangsungan zaman. Sebagai contoh, pembelajaran daring yang dilakukan saat pandemi ini justru mempercepat pendidik dan siswa dalam menghadapi era digital yang perkembangannya kian cepat dari waktu ke waktu,” kata Indra.

Kedua, pendidik juga perlu memahami socio-technical knowledge management pada era digital yang terdiri dari Infokultur, Infostrukur dan Infrastuktur.

Infokultur merupakan transfer informasi di era digital, salah satunya yang dikenal dengan istilah blended learning yakni perpaduan antara manusia dengan teknologi.

Infostruktur berkaitan dengan hal-hal identitas lembaga di dunia maya, seperti alamat situs, akun-akun sivitas yang berhubungan dengan nama domain lembaga. Institusi pendidikan harus mempunyai domain khusus misal sch.id atau ac.id untuk penyediaan e-mail guru dan siswa agar proses transfer informasi tidak akan tercampur dengan urusan pribadi.

Baca Juga:  Rambah Dunia Usaha, Ini 6 Bisnis Kuliner Arya Saloka

Selain domain, lembaga pendidikan juga perlu menyiapkan aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran.

Sementara, infrastruktur terkait dengan tentang sarana dan prasarana, gawai, listrik hingga internet yang merupakan aspek terpenting untuk mendukung keberlangsungan pendidikan era digital.

Terakhir, pendidik mulai menerapkan kelas modern (flipped classroom), yang menggabungkan aspek asynchronous dan synchronous secara efektif. Pada tahap asynchronous siswa mempelajari materi secara individu di luar kelas baik daring maupun luring.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya