SOLOPOS.COM - Tasya Kamila dan suami (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA--Suami Tasya Kamila, Randi Bachtiar, mengidap kanker getah bening. Meski ada begitu banyak tanya di kepala, Tasya Kamila memutuskan untuk bangkit dari kesedihan. Walau berat, takdir ini akan diterima ibu satu anak itu dengan lapang dada.

Lalu apa sebenarnya kanker getah bening dan bagaimana gejala awalnya? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kanker getah bening adalah penyakit yang menyerang sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi. Penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena penyakit ini.

Baca Juga:  Ini Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan Tubuh

Sistem limfatik memiliki peran penting dalam melawan bakteri dan virus yang dapat menyebabkan infeksi pada tubuh. Sama seperti organ-organ lain di dalam tubuh, sistem limfatik juga dapat terserang penyakit.  Penyakit tidak menular ini muncul ketika jumlah sel-sel limfosit di kelenjar getah bening bertambah dengan cepat dan menjadi ganas. Hal ini membuat jumlah sel getah bening menjadi terlalu banyak hingga menyebabkan kelenjar getah bening membengkak.

Sejauh ini, alasan mengapa sel limfosit bisa berkembang menjadi ganas belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan data dari berbagai riset kesehatan, ada beberapa faktor risiko yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit ini.

Kanker getah bening Hodgkin

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit ini meliputi:

- Berusia antara 20-40 tahun atau di atas 55 tahun.
- Berjenis kelamin laki-laki.
- Memiliki keluarga kandung yang terdiagnosis menderita kanker jenis ini.
- Menderita infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang dapat menyebabkan mononukleosis.
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat infeksi HIV atau penggunaan obat penekan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga:  Paras Bella Hadid Sesuai Face Golden Ratio, Apa Maksudnya?

Kanker getah bening non-Hodgkin

Sedangkan beberapa faktor risiko penyakit ini meliputi:

- Memiliki sistem kekebalan tubuh melemah.
- Menderita penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau penyakit celiac.
- Berusia di atas 60 tahun. Namun, penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak.
- Memiliki riwayat penyakit leukemia, infeksi bakteri pylori, atau infeksi virus hepatitis C dan virus Epstein-Barr (EBV).
- Memiliki riwayat sering terpapar radiasi nuklir dan bahan kimia beracun, seperti pestisida dan herbisida.
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.

Sedangkan gejala kanker getah bening adalah sebagai berikut sebagaimana mengutip laman Alodokter, Selasa (11/5/2021):

- Pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau lipat paha.
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Sering demam.
- Mudah lelah.
- Sesak napas.
- Gatal-gatal.
- Keringat dingin di malam hari.
Untuk memastikan apakah gejala tersebut adalah gejala kanker getah bening atau bukan, dibutuhkan pemeriksaan ke dokter. Hal ini karena ciri-ciri kelenjar getah bening yang terkena kanker dan infeksi bisa mirip satu sama lain.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya