SOLOPOS.COM - Gua Maria Tritis di Gunungkidul. (Istimewa)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak hanya memiliki tempat wisata alam dan pantai yang memesona. Namun, juga memiliki tempat wisata religi bagi umat Katolik, yakni Gua Maria Tritis (GMT).

Pada saat perayaan Natal, tempat ini biasanya banyak dikunjungi peziarah maupun wisatawan.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Gua Maria Tritis berlokasi di Dusun Bulu, Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan. GMT merupakan tempat ziarah dan tempat berdoa bagi umat Katolik.

Dikutip dari gunungkidulkab.go.id, Gua Maria Tritis ini merupakan Gereja Paroki Wonosari yang merupakan Paroki terbesar di Kabupaten Gunungkidul. Untuk menuju ke gua ini, pengunjung dari Jogja bisa melalui Jalan Wonosari-Piyungan-Bukit Bintang-Patuk-Sambipitu-Gading-Pasar Playen-Kecamatan Playen-ambil arah menuju Paliyan-Pasar Paliyan ke selatan-Poslapur TNI lurus.

Sejarah berdirinya Gua Maria Tritis ini bermula pada tahun 1972. Dikutip dari guamariatritis.com, berawal dari persahabatan antara Romo Arcadius Dibyawahjana, SJ Pastor Paroki Wonosari dan S. Hadisumarta. Secara rutin mereka datang dan bermeditasi di Gua Tritis.

Beberapa hari kemudian Romo Al. Hardjasudarma SJ mendatangi gua itu dan mengupayakan supaya umat Katolik bisa berdoa di tempat tersebut.

Setelah itu, pada tahun 1977, Romo Zahnweh SJ menempatkan patung Bunda Maria pertama dan diberkati sebagai tempat ziarah dengan nama Gua Maria Tritis. Kemudian pada 1989, patung Maria itu diganti dengan patung Bunda Maria yang terbuat dari semen dan ukurannya lebih besar.

Selanjutnya, pada 1991, Romo SP. Bambang Ponco Santoso SJ ditahbiskan menjadi imam dan langsung ditugaskan di Wonosari menjadi Pastor Pembantu.

Setahun kemudian, patung Bunda Maria itu diganti dengan patung yang seukuran manusia. Dengan waktu yang bersamaan juga dibangun Stasi Jalan Salib.

Setelah beberapa berjalan, pada 2006, diresmikan Paroki Kelor dengan perlindungan St. Petrus dan Paulus, Paroki (Adm) Bandung dengan perlindungan St. Yusup (barat), dan Paroki Wonosari. Setelah 20 tahun berpindah-pindah lokasi tugas, Romo Ponco ditugaskan kembali ke Paroki Wonosari sebagai Pastor Kepala pada 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya