SOLOPOS.COM - Gua Braholo. ( jogjacagar.jogjaprov.go.id)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Gua Braholo yang ada di Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi bukti sejarah bahwa kawasan tersebut menjadi peradaban tua. Gua ini diperkirakan digunakan sebagai tempat hunian pada masa Pleistosen hingga Holosen pada tahun 33.000 sampai 3.000 tahun yang lalu.

Gua Braholo ini menjadi cagar budaya yang dilindungi UU RI Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Gua Braholo juga ditetapkan sebagai warisan budaya dan masuk dalam daftar warisan budaya daerah Gunungkidul melalui Keputusan Kepala Disbudpar Gunungkidul Nomor 033/KPTS/WB/2014.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Dikutip dari jogjacagar.jogjaprov.go.id, Gua Braholo ini merupakan keberlanjutan aktivitas migrasi manusia prasejarah di daerah pegunungan selatan yang dimulai dari daerah Pacitan, Jawa Timur.

Gua ini tergolong gua alami yang terbentuk dari aliran sungai bawah tanah yang mengalami doline terban atau runtuh pada bagian atap. Kondisi ini membuat kawasan itu terbuka dan membuka mulut gua.

Gua Braholo ini berada pada ketinggian 357 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sedangkan mulut gua ini menghadap utara. Luas lantai gua ini mencapai 600 meter persegi dengan lebar pintu 39 meter dan tinggi 15 meter.

Baca Juga: Mahasiswa UNS Bunuh Wanita di Pantai Gunungkidul, Begini Kronologi Lengkapnya

Gua ini juga memiliki langit-langit yang cukup tinggi dengan stalaktit membentuk kubah.

Pada zaman itu, gua ini dipilih sebagai hunian karena memiliki kelembaban udara yang tidak terlalu tinggi. Posisi gua yang berada di atas membuat penghuni aman dari gangguan binatang buas.

Sebagai tempat hunian, gua ini memiliki lokasi yang strategis. Lantai gua yang relatif datar dan kering. Posisi gua juga dekat dengan sumber air dan sumber daya alam yang berlimpah.

Sumber daya alam yang dimaksud adalah ketersediaan bahan-bahan makanan dan bahan baku pembuatan alat-alat perkakas. Berdasarkan data arkeologis berupa kerangka manusia yang ditemukan di gua ini adalah manusia dari ras Austromelanosoid.

Baca Juga: Atap Kelas MI Muhammadiyah Blembem Gunungkidul Roboh, 1 Siswa Luka-Luka

Penemuan Gua Braholo

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Braholo ini ditemukan oleh peneliti dari Bidang Prasejarah Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada 1996. Saat melakukan survei di seluruh wilayah Gunung Sewu, tim menemukan belasan gua di bagian barat pegunungan ini, salah satu gua yang ditemukan adalah Gua Braholo. Selanjutnya ditindaklanjuti dengn melaksanakan ekskavasi pada 1997 dan 1998.

Penelitian di Gua Braholo ini merupakan bagian dari penelitian skala makro tentang eksploitasi sumber daya di daerah Gunung Sewu. Daerah ini memanjang pada arah timur ke barat di bagian selatan Jawa yang terdiri dari pegunungan karst serta berbentuk setengah bulatan atau kerucut diselingi lembah atau dataran sempit.

Dari penelitian ini terungkap Gua Braholo ini menampakkan indikator hunian paling kuat berupa temuan permukaan, seperti sisa fauna yang melimpah dan artefak batu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya