SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengalami fisura ani. (Freepik..com)

Solopos.com, SOLO-Nama fisura ani bisa jadi belum begitu familier bagi kita, apakah berbahaya bagi kesehatan kita? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Fisura ani merupakan istilah medis yang menggambarkan adanya robekan di lapisan anus. Kondisi ini bukanlah suatu penyakit yang berbahaya, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Jika tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan komplikasi berupa fisura ani yang perlu diatasi dengan tindakan pembedahan.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Untuk melihat apakah fisura ani berbahaya atau tidak bagi kesehatan, harus melihat keparahan penyakit ini. Berdasarkan waktunya, fisura ani dibagi menjadi dua, yaitu fisura ani akut dan kronik. Fisura ani disebut akut jika terjadi dalam waktu kurang dari 8 pekan. Sementara itu, pada fisura ani kronik, fisura telah terbentuk selama lebih dari 8–12 minggu. Pada kondisi yang kronik, sudah terbentuk jaringan parut di daerah anus, sehingga pengobatannya membutuhkan waktu yang lebih lama.

Baca Juga: Deteksi Gangguan Pencernaan Dengan Endoskopi Diagnostic

Penyebab fisura ani yang paling sering terjadi adalah karena feses yang besar dan keras yang keluar melalui anus. Feses seperti ini menyebabkan anus meregang secara berlebihan sehingga lapisan dalamnya robek. Namun demikian, kondisi diare juga bisa menjadi penyebab fisura ani.

Dikutip dari klikdokter.com pada Kamis (24/3/2022), kondisi medis lain yang menjadi penyebab fisura ani adalah:

– Penyakit Crohn dan colitis ulseratif, yaitu peradangan di saluran pencernaan, khususnya di usus halus, usus besar, dan rektum (saluran yang menghubungkan antara usus besar dan anus) yang disebabkan karena gangguan imunologi
– Infeksi tuberkulosis di saluran pencernaan
– Leukemia (kanker sel darah putih)
– Kanker anus
– Sifilis yang terjadi di daerah anus

Baca Juga: Diare Salah Satu Gejala Omicron

Gejala fisura ani adalah adanya nyeri di daerah anus dan umumnya disertai dengan keluarnya darah saat buang air besar. Nyeri dirasakan terutama saat buang air besar, dan beberapa menit hingga beberapa jam setelahnya. Di luar waktu tersebut, umumnya nyeri di daerah anus tidak dirasakan sama sekali.

Baca Juga: Operasi Wasir Tanpa Nyeri

Karena gejalanya yang mirip dengan wasir (hemoroid), maka dokter umumnya harus memeriksa daerah anus dengan saksama untuk menghindari salah diagnosis. Hal yang membedakan pada fisura ani adalah adanya robekan di daerah anus. Sementara pada hemoroid, terdapat benjolan di luar lubang anus atau di bagian dalamnya.  Pengobatan fisura ani biasanya bertujuan untuk melunakkan feses. Feses yang lunak akan membantu lapisan anus untuk dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu yang cepat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya