SOLOPOS.COM - Es badeng, minuman khas Banyumas. (visitjawatengah.jatengprov.go.id)

Solopos.com, BANYUMAS — Daerah Banyumas rupanya tidak hanya memiliki deretan kuliner atau penganan yang legendaris seperti mendoan. Daerah di bagian selatan Jawa Tengah (Jateng) ini rupanya juga memiliki minuman legendaris yakni es badeg.

Menukil dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, es badeg merupakan minuman segar dan dingin yang sangat cocok dikonsumsi saat hari terasa terik. Minuman ini berasal dari bunga kelapa atau dalam bahasa Jawa disebut dengan manggar.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Untuk membuat es badeg khas Banyumas, manggar atau bunga kelapa itu disadap air niranya. Untuk mendapatkan bahan baku es badeg ini tidak mudah karena harus memanjat pohon kelapa yang tingginya bisa mencapai puluhan meter. Kemudian, memasang wadah untuk menampung air niranya hingga penuh.

Untuk menampung air nira hingga penuh ini dibutuhkan waktu seharian. Biasanya, pencari nira memasang wadah untuk menampung air nira pada siang hari dan baru diambl pada keesokan harinya saat telah penuh.

Ekspedisi Mudik 2024

Cara mendapatkan nira yang susah dan berisiko tinggi ini pulalah yang membuat es badeg khas Banyumas mulai jarang ditemukan dan menjadi minuman yang disebut-sebut legendaris. Bahkan, saat ini mulai jarang penjual es badeg yang bisa ditemui dengan mudah di Banyumas.

Baca juga: 5 Wisata Kuliner Lezat Khas Kota Purwokerto, Yuk Icip

Penjual es badeg saat ini jumlahnya sangat sedikit dan susah dicari. Penjual es badeg biasanya menjajakan dagangannya dengan cara yang khas. Biasanya, badeg tersebut ditampung dalam wadah yang terbuat dari bambu panjang. Bambu ini biasanya diikat di bagian belakan sepeda dan penjualnya menjajakan badeg secara berkeliling.

Bambu tempat badeg ini bernama pongkor. Meski demikian, minuman khas Banyumas ini tidak dijuaal per pongkor tapi per gelar. Segelas badeg ditambah dengan es batu biasanya dihargai Rp3.000 hingga Rp5.000.

Warna badeg ini mirip seperti air kelapa, tapi tidak bening dan agak sedikit keruh. Airnya pun terasa manis dan menyegarkan hingga ampuh membasahi kerongkongan yang kering.

Baca juga: Lima Kata Khas Semarangan, Nomor Satu Kasar bin Agresif

Minuman badeg khas Banyumas ini pun rasanya agak mirip dengan legen yang biasa ditemui di wilayah Yogyakarta maupun Jawa bagian timur. Namun, bedanya legen dibuat dari pohon siwalan, sedangkan badeg dari bunga kelapa.

Penjual es badeg biasanya juga menjual penganan tradisional yang diberi nama cimplung. Penganan cimplung ini terbuat dari ketela yang direbus bersama gula jawa. Rasanya manis dengan tekstur yang empuk dan enak dimakan saat masih hangat.

Walau sudah sangat jarang ditemui penjual badeg dan cimplung, tapi kuliner khas Banyumas ini tidak serta merta hilang. Saat ini, cimplung dan badeg juga banyak yang disajikan di sejumlah restoran maupun kafe di Banyumas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya