SOLOPOS.COM - ilustrasi crossfit (freepik)

Solopos.com, SOLO– Beragam jenis olahraga untuk kebugaran terus bermunculan, salah satunya crossfit. Berembus kabar sebelum meninggal dunia, Ashraf Sinclair, menekuni olahraga ini. Bahkan, suami Bunga Citra Lestari itu mendirikan klub crossfit bernama CrossFit Equator bersama dua rekannya.

Meski masih dalam suasana berkabung, namun banyak orang yang penasaran dan mencari tahu penyebab meninggalnya, Ashraf Sinclair. Diduga pria berusia 40 tahun itu meninggal akibat serangan jantung secara mendadak.  Dilansir dari website resmi Indonesia Fitness Trainer Association (APKI), Crossfit merupakan program latihan gabungan dua unsur sistem aerobik dan anaerobik yang menekankan perpaduan latihan interval dengan intensitas tinggi atau High Intensity Interval Training (HIIT), angkat beban, senam dan disiplin lainnya dalam format serupa latihan sirkuit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Latihan ini memiliki pola yang keras dan ketat, contohnya saja dalam satu sesi latihan Anda diminta melakukan 100 push-ups, 100 pull-ups, 100 sit-ups dan 100 squats. Setiap harinya, latihan yang dilakukan berbeda-beda. Mungkin hari ini latihannya adalah mendorong dan menarik, besok akan beda lagi.

Sekilas olahraga ini mirip dengan jenis olahraga yang ada di pusat kebugaran (gym). Namun ternyata, Crossfit berbeda dengan fitness (gym atau convensional gym). Dalam olahraga ini, gerakan yang digunakan lebih fungsional, sedangkan di gym gerakannya lebih kepada pembentukan tubuh, perut, dan juga kaki. Gerakan pada olahraga Crossfit lebih kepada gerakan sehari-hari, seperti squat, dorong, tarik, lari, lempar.

Dalam Pengawasan

Dalam praktiknya, para atlet melakukan olahraga dalam waktu singkat dengan intensitas gerakan sangat tinggi. Ketika atlet melakukan secepat mungkin, bisa jadi ada rasa tidak nyaman.  Meski begitu, semua rasa tidak nyaman itu harus dilawan dan semua latihan yang diberikan sang pelatih harus diselesaikan.

Inilah yang membuat Crossfit disebut sebagai olahraga yang melewati batas kemampuan. Meski begitu, bagi Anda yang berminat untuk bergabung dalam olahraga satu ini, semua gerakan yang dilakukan para atlet berada di dalam pengawasan sang pelatih, dan semua dalam kondisi yang sewajarnya. Jadi pastikan kamu melakukannya dengan arahan pelatih professional.

Manfaat Crossfit

Dengan pola gerakan yang intens olahraga crossfit akan memberikan dampak bagi tubuh. Berikut manfaat crossfit seperti dilansir Liputan6.com dari Heatlhline, Rabu (19/2/2020).

1. Meningkatkan Kekuatan Fisik

Pergerakan sendi dengan intensitas tinggi pada Crossfit dapat membantu Anda meningkatkan kekuatan otot dan stamina. Bahkan, jika Anda menambahkan beban pada latihan Anda, hal ini dapat lebih meningkatkan kekuatan otot karena penambahan tekanan yang terjadi.

Anda juga dapat terus meningkatkan kekuatan ototmu dengan berpartisipasi dalam WOD (Workout of the Day), yang akan memberikan variasi pada latihan ototmu. WOD ini merupakan salah satu bagian dari program latihan CrossFit. Setiap harinya, Anda akan mendapatkan rangkaian latihan yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyelesaikan setiap latihan secara berulang kali dalam waktu tertentu.

2. Meningkatkan Kelincahan, Keseimbangan, dan Fleksibilitas

Latihan Crossfit sering kali menerapkan latihan fungsional, atau latihan yang meniru gerakan yang biasa Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan fungsional, seperti squat, kettlebell swings, atau overhead presses, dapat membantu meningkatkan kelincahan, keseimbangan, dan fleksibilitas. Hal ini juga dapat mengurangi risiko cedera dan meningkatkan kualitas hidup kamu seiring bertambahnya usia.

3. Membakar Kalori dan Menurunkan Berat Badan

Latihan Crossfit dapat membantu Anda membakar lebih banyak kalori daripada latihan fitness lainnya. Rata-rata, pria dengan berat 88 kilogram dapat membakar 15 hingga 18 kalori per menit dalam sekali tahapan latihan Crossfit. Sedangkan wanita dengan berat 74 kilogram dapat membakar 13 hingga 15 kalori per menit dalam sekali tahapan latihan Crossfit. Bahkan, tubuh akan terus membakar kalori dalam masa pemulihan saat Anda beristirahat. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, Anda juga harus mengikuti diet sehat selain mengikuti latihan Crossfit.

Risiko Crossfit

Crossfit merupakan bentuk latihan dengan intensitas yang tinggi. Sehingga risiko Anda mengalami cedera tentunya juga semakin meningkat saat Anda meningkatkan intensitas latihan atau menambah jumlah beban yang diangkat. Beberapa cedera yang biasanya dialami oleh seseorang yang mengikuti latihan ini adalah nyeri punggung bawah, cedera lutut, masalah pada tendon Achilles, peradangan pada sendi putar bahu, dan nyeri dan peradangan pada sendi di sisi luar siku.

Dengan berbagai risiko tersebut, sebaiknya Anda berlatih dengan didampingi oleh pelatih profesional agar latihan yang Anda jalani menghasilkan manfaat secara optimal. Melakukan gerakan yang tidak sesuai, mencoba bergerak terlalu cepat, atau mengangkat beban lebih dari yang bisa kamu tangani tentunya dapat menyebabkan cedera.

Lakukan Bertahap

Crossfit harus dilakukan secara bertahap sebelum akhirnya mencapai tahap akhir. Program ini tidak bisa langsung dilakukan pada tingkat paling berat tanpa melalui tahap demi tahap. Berdasarkan survei yang melibatkan 3.000 partisipan Crossfit, orang-orang yang lebih berisiko cedera adalah orang-orang yang baru melakukan program olahraga ini atau baru latihan kurang dari tiga hari per pekan. Cedera cenderung terjadi karena mereka belum terbiasa dengan gerakan yang dilakukan. (Bunga Oktavia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya