SOLOPOS.COM - Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK), Eko Swasto Agus Susilo, mempraktikkan cara membuat huruf braille menggunakan reglet untuk membuat lubang pada kertas di Sekretariat PPDK, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
SOLOPOS.COM - Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK), Eko Swasto Agus Susilo, membaca huruf Braille di Sekretariat PPDK, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
SOLOPOS.COM - Eko Swasto Agus Susilo, mempraktikkan cara membuat huruf Braille menggunakan reglet untuk membuat lubang pada kertas. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
SOLOPOS.COM - Eko Swasto Agus Susilo, mempraktikkan cara membuat huruf Braille menggunakan aplikasi pada laptop sebelum dicetak di Sekretariat PPDK, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
Solopos.com, KLATEN — Hari Braille se-Dunia diperingati setiap 4 Januari. Seiring perkembangannya, ada berbagai teknologi yang semakin maju memudahkan para difabel netra untuk menulis huruf Braille.
Mulai dari peralatan sederhana menggunakan reglet hingga memanfaatkan teknologi menggunakan aplikasi pada komputer dan laptop sebelum dicetak menggunakan printer khusus.
Di Klaten, ada sekitar 900 difabel netra. Rata-rata mereka sudah memiliki kemampuan untuk membuat huruf Braille dari cara sederhana hingga memanfaatkan perkembangan teknologi. Berkat pemanfaatan teknologi pula, ULD-PB BPBD Klaten kini memiliki modul braille terkait pengurangan risiko bencana yang bisa menjadi modul pembelajaran bagi para difabel netra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.