SOLOPOS.COM - Atlet Kun Bokator putra Indonesia Alfadhila Ramadhan bertanding pada nomor seni SEA Games 2023 di Chrouy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (4/5/2023). Alfadhila Ramadhan berhasil meraih medali perak dengan skor 7,67. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp).

Solopos.com, SOLO–Beladiri tradisional dari Kamboja, kun bokator, untuk kali pertama dipertandingkan di SEA Games, ajang olahraga dua tahunan terbesar di Asia Tenggara. Cabang olahraga (cabor) tersebut dilombakan di SEA Games 2023 Kamboja.

Masyarakat Indonesia masih asing dengan olahraga ini. Memang beladiri ini belum berkembang di Tanah Air. Indonesia saja mengirimkan atlet kun bokator yang berasal dari atlet pencak silat ke ajang SEA Games 2023 Kamboja.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Beruntung, meski terhitung baru mempelajari beladiri ini atlet Indonesia mampu menyumbangkan emas. Bahkan, cabor ini menjadi penyumbang medali pertama untuk Indonesia.

Catatan itu ditorehkan Alfadhila Ramadhan dengan meraih medali perak pada nomor bokator spirit form perseorangan putra di Hall C Chroy Changvar Convention Center, Phnom Penh, Kamis (4/5/2023).

Lantas bagaimana seluk beluk beladiri kun bokator itu? Berikut ulasannya.

Dikutip dari destinasian.co.id dan nodokter.com, Kamis, bokator ditekuni para kesatria Kamboja jauh sebelum Kekaisaran Khmer menguasai hampir seantero Indocina. Bokator merupakan seni tarung maut yang mengombinasikan teknik tinju, siku, dan lutut.

Pada zaman dahulu para kesatria Kamboja mengasah keahlian selama beberapa dekade, kadang hingga akhir hayat. Dibekali kemampuan membunuh cukup dengan sekepal bogem, para kesatria ini jelas disegani.

Bokator secara harfiah berarti menghajar singa. Beladiri tersebut menyebar dan diwariskan dari mulut ke mulut.

Rezim Kamboja yang terkenal kejam, Khmer Merah, ingin memusnahkannya karena bela diri itu terlalu ofensif. Dikhawatirkan masyarakat akan melawan rezin menggunakan bokator.

Para kesatria di masa silam mungkin tak pernah membayangkan jurus-jurus ofensif yang mereka tempa saat ini memasuki dunia gemerlap ajang bela diri campuran (MMA). Beberapa kali para jawara bokator masuk dan bertarung dalam gelanggang pertarungan MMA khas Asia, One Pride.

Di kancah internasional pengakuan dunia baru sayup-sayup terdengar. Masih banyak pekerjaan rumah bagi para pegiat bokator agar olahraga itu setara dengan seni bela diri Asia Tenggara lainnya, seperti silat dan muay thai.

Namun, kini olahraga itu mulai mendunia. Di Eropa, meski masih sederhana, sebuah federasi bokator telah berdiri. Klub yang mengajarkan Bokator pun tumbuh tersebar.

Pada dekade lalu hanya ada 20 sasana. Saat itu setidaknya ada sekitar 100 klub di Kamboja, lebih dari 30 di antaranya bermarkas di ibu kota.

Seiring berkembang dan demam bela diri campuran (MMA), bokator yang pada dasarnya MMA potensial berkembang cepat. Pasalnya, bokator mengajarkan keahlian gulat, serangan siku, lutut, dan tangan yang terarah dan mematikan, khas MMA.

Bukan tidak mungkin bila kini berbagai gym mengajarkan muay thai, pada 2023 ini sudah ada satu dua dojo bokator di Jakarta.

Salah seorang petarung Kamboja pertama yang berhasil menembus panggung dunia adalah Tharoth Sam. Dengan mengusung nama panggung Little Frog, gadis energik berusia 24 tahun ini berpartisipasi dalam beberapa laga yang digelar One FC, salah satu promotor ternama khusus turnamen ajang bela diri campuran di Asia.

Di luar negeri, para komentator tak cuma menyoroti kecantikan Tharoth, tapi juga memuji sosoknya sebagai petarung yang piawai dan ditakuti karena menguasai bokator dan kun Khmer.

Beladiri yang terakhir ini punya akar yang sama dengan bokator, tapi lebih jinak, sehingga bisa dipraktikkan dalam kejuaraan. Tharoth percaya, disiplin yang dikuasainya menjadi kunci sukses dalam mengatasi banyak petarung lainnya.

“Bokator dan kun Khmer telah banyak membantu saya dalam ajang MMA, karena keduanya mencakup banyak teknik serangan sekaligus, gulat, siku, lutut, serta pukulan. Beberapa jurus spesialnya, contohnya lutut terbang atau tusukan siku, berhasil mengejutkan banyak orang,” ujar Tharoth dikutip dari destinasian.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya