SOLOPOS.COM - Batik sawat Krama sorong khas Tegal. (Istimewa/disperintransnaker.tegalkab.go.id)

Solopos.com, TEGALTegal merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan Kota Bahari dengan Slawi sebagai Ibu Kota. Bahari merupakan kepanjangan dari bersih, aman, hijau, asri, rapi, indah.

Selain terkenal dengan daerah asal wartegnya, Kabupaten Tegal juga memiliki aneka motif batik yang menjadi ciri khasnya. Salah satunya dikenal dengan sebutan batik sogan, yaitu jenis batik bernuansa klasik.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Awal mulanya, proses pewarnaan batik ini menggunakan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga dan berwarna abu-abu. Namun, setelah dikenal pabrik kemudian meningkat menjadi warna merah-biru.

Dilansir dari website resmi Disperinnaker Kabupaten Tegal, berikut beberapa batik sogan khas Tegal yang memiliki karakteristik dan keunikannya sendiri:

1. Batik Ukel Kembang Ambring

Ukel kembang ambring merupakan salah satu motif batik klasik Tegal berjenis irengan. Batik klasik ini memiliki latar dengan isen-isen berbentuk ukel dan gambar menggunakan kembang ambring atau bunga ambring.

Pembuatan motif ini cukup lama dan rumit. Selain itu, pembuatan batik tulis ini dilakukan sesuai dengan pakem aslinya. Diketel, dicanting, dikerok, diterusi dan dilorod.

2. Batik Parang Angkik

Motif parang angkik merupakan salah satu motif batik klasik Tegal. Motif ini sangat rapat dan rumit pembuatannya. Nama parang angkik sendiri merupakan nama isen-isen batikan. Berbentuk menyerupai tumpukan bata yang sangat kecil dan benar-benar rapat.

Motif batik ini dihiasi oleh bunga-bunga cantik yang berbentuk seperti teratai. Bunga teratai merupakan lambang kesucian dan kesetiaan.

3. Batik Tapak Kebo

Motif tapak kebo merupakan salah satu modif batik klasik Pesisiran. Konon, motif ini tercipta saat Amangkurat berselisih paham dengan Trunojoyo dan melakukan pelarian.

Guna menambah bekal persediaan akomodasi saat itu, para prajurit Amangkurat membantu para petani mencangkul dan membajak sawah dengan menggunakan kerbau.

Sering kali kerbau-kerbau tersebut bermain di atas lumpur yang basah. Saat lumpur tersebut kering, jejak-jejak kaki kerbau tersebut terlihat jelas. Hal ini, menginspirasi para seniman batik membuat maha karya batik dengan nama motif tapak kebo.

4. Batik Sekar Jagad

Sekar jagad ini melambangkan keagungan dan kedigdayaan. Sekar artinya bunga dan jagad artinya keseluruhan. Dengan demikian arti sekar jagad adalah gambaran berbagai bunga yang digambar seluruhnya.

Digambar dengan mengelompokan bunga kedalam jala-jala. Motif sekar jagad merupakan salah satu motif klasik. Motif sekar jagad ini telah mengalami modifikasi sebelumnya.

5. Batik Glodhahan

Motif Glodhahan merupakan motif klasik. Motif ini berbentuk jala. Dengan lubangan yang tak beraturan. Motif ini memiliki variasi isen-isen yang cukup banyak disetiap lubangan.

Motif ini sesjenis dengan motif sekar jagad karena dalam sehelai kain memiliki banyak variasi isen-isen.

Motif ini menggambarkan harapan pada kebahagiaan. Harapan akan terkabulnya cita-cita yang telah diperjuangkan. Harapan ketika segala daya upaya telah dilakukan dan mengharap Sang Kuasa memberikan mukjizat.

6. Batik Rajeg Wesi

Motif rajeg wesi (pagar besi) ini merupakan motif batik klasik Tegal. Dinamakan rajeg wesi karena isen-isen yang mengisi latar dasarnya menyerupai bentuk pagar besi.

Rajeg wesi merupakan simbol kekuatan untuk melindungi. Bukan menyerang maupun menguasai.

Motif ini melambangkan bahwa agar pemakainya dapat menjalankan amanat dengan baik. Amanat untuk melindungi. Amanat untuk mengayomi. Dialah sebagai rajeg, sebagai penjaga yang kuat, tangguh layaknya besi.

7. Batik Sawat Krama Sorong

Motif ini dikenal di Tegal dengan nama motif sawat krama. Sawat, menurut perajin Tegal berarti Pedang. Ada juga yang mengatakan bahwa sawat berasal dari kata selawat.

Hanya, bila ditilik dari kesejarahan kata sawat yang diambil dari pakem batik Solo, motif sawat ini paling tidak menyerupai salah satu bentukan sawat. Terdapat enam jenis sawat, yakni burung garuda, burung merak, sayap, gunung, tumbuhan, dan pohon hayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya