SOLOPOS.COM - Kemacetan terjadi di perbatasan Colomadu, Karanganyar dan Boyolali, Minggu (30/4/2017) sejak pukul 10.00 WIB. (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Banyak yang bertanya-tanya mengapa Kecamatan Colomadu masuk dalam Kabupaten Karanganyar?

Jika dilihat di peta, Colomadu justru lebih dekat dengan Solo, Sukoharjo maupun Boyolali dan jauh terpisah dari kecamatan lainnya di Karanganyar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Karena terpisah dengan kecamatan lainnya di Karanganyar inilah yang membuat Colomadu disebut wilayah ekslave.

Baca Juga: Rating Facebook Turun Drastis, Dihujani Bintang 1

Ekspedisi Mudik 2024

Meski terpisah dari kecamatan-kecamatan lainnya di Karanganyar, Colomadu tumbuh menjadi daerah yang maju. Banyak perumahan, perhotelan, industri maupun area perkantoran berada di daerah ini.

Hal ini dikarenakan Colomadu berada di jalur yang strategis, berada dekat dengan Bandara Adi Soemarmo di Boyolali dan jalan utama Solo - Jogja maupun Solo - Semarang.

Baca Juga:  Intip Yuk Koleksi Sepatu Selvi Ananda, Harganya Fantastis Semua!

Walaupun begitu, banyak yang bertanya-tanya mengapa Colomadu masuk Kabupaten Karanganyar?

Berdasarkan penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber menyebutkan, sejarah Colomadu tak bisa lepas dari berdirinya pabrik gula Colomadu yang merupakan peninggalan Mangkunegaran pada abad ke-19. Pabrik ini didirikan oleh KGPAA Mangkunegaran IV pada 1861.

Baca Juga:  Bukan dari Kedelai! Kini Muncul Tempe dari Indomie, Ini Wujudnya

Dan dulu Mangkunegaran memegang beberapa wilayah di Soloraya, seperti Karanganyar, Wonogiri, dan juga sebagian Gunung Kidul. Hal inilah yang menyebabkan Colomadu tetap dimasukkan dalam wilayah Karanganyar hingga sekarang.

Dijelaskan pula dalam Undang-undang 16/1947 tentang Pembentukan Haminte-Kota Surakarta, Colomadu pun telah masuk dalam Karanganyar.

Baca Juga:  Hampir 4 Tahun Ditutup, Ada Kenangan Apa Lur di THR Sriwedari Solo?

Bahkan, dalam aturan tersebut disebutkan bahwa Karangasem, Kerten, Jajar, Sumber, dan Banyuanyar yang kini berada di Solo ternyata dahulu masuk dalam Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Selain itu, Kadipiro dan Mojosongo juga masuk dalam wilayah Gondangrejo, Karanganyar. Kala itu, Gondangrejo dan Colomadu masuk dalam Kewadenan Wonoharjo.

Baca Juga:  Aldi Taher Dapat Hampers dari Kaesang, Katanya Siap Bikin Lagu untuk Persis Solo

"Kalurahan-kalurahan Karangasem, Kerten, Jajar, Sumber dan Banyuanyar, semua dari onderdistrik Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Kalurahan-kalurahan Kadipiro dan Mojomengo [kini Mojosongo] dari onderdistrik Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, ditunjuk sebagai daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri," bunyi dari Pasal 1 UU 16/1947.

Jika daerah-daerah tersebut masih masuk Kabupaten Karanganyar hingga sekarang, Colomadu tetap bisa terhubung dengan kecamatan-kecamatan lainnya di kabupaten yang dijuluki Bumi Intanpari ini. Tetapi, karena pemekaran wilayah beberapa daerah tersebut kini masuk ke Kota Solo.

Baca Juga:  Sederet Kisah Mistis 5 Waduk di Soloraya, Mana yang Paling Seram?

Itulah mengapa alasan Colomadu bisa masuk Kabupaten Karanganyar.

Colomadu Tumbuh Menjadi Daerah Modern

Terlepas dari alasan mengapa Colomadu masuk Karanganyar, kecamatan yang memiliki 11 desa ini menjadi primadona berbagai pihak.

Bangunan Pabrik Gula (PG) Colomadu pasca revitalisasi di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Selasa (20/3/2018). (M Ferri Setiawan/JIBI/SOLOPOS)
Bangunan Pabrik Gula (PG) Colomadu pasca revitalisasi di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Selasa (20/3/2018). (M Ferri Setiawan/JIBI/SOLOPOS)

Apalagi saat ini Colomadu memiliki wahana wisata, De Tjolomadoe yang merupakan bekas pabrik gula peninggalan Mangkunegaran.

Baca Juga:  Ada Mitos Kerajaan Gaib di Waduk Kedung Ombo, Begini Ceritanya

Bukan hanya itu, Colomadu digadang-gadang menjadi daerah modern dan diharapkan bisa jauh lebih berkembang dibandingkan Kota Solo.



Sebagaimana diungkap oleh Rohadi Widodo, yang kala itu menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar pada 2015 silam.

Baca Juga:  Viral Foto Jokowi Saat Jadi Wali Kota Solo, Menu Makanannya Curi Perhatian

"Kawasan Colomadu masih sangat mungkin untuk dikembangkan karena wilayahnya masih luas," ucap dia.

Baca Juga: Potret Selvi Ananda Dulu dan Sekarang, Berawal dari Putri Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya