SOLOPOS.COM - Ilustrasi telepon (Kelik Taryono/JIBI/Bisnis)

Harianjogja.com, JOGJA—Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Aminah tertipu jutaan rupiah oleh seseorang yang telah mencatut nama Rektor UGM Pratikno. Tidak hanya mahasiswa, penipuan serupa juga dialami satpam hingga dosen.

Dalam keterangannya saat melapor ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan DIY Jateng, Siti mengaku penipuan berawal saat dirinya menerima telepon dari seseorang yang mengaku Rektor UGM, Pratikno.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat itu, penipu meminta dana program mahasiswa wirausaha yang pernah diterima sebesar Rp8 juta untuk dikembalikan. Rektor gadungan itu menyuruh dana dikembalikan karena Siti sudah akan wisuda.

“Suaranya mirip sekali dengan pak Rektor. Dia mengatakan kamu kan sudah mau diwisuda jadi dana harus dikembalikan. Jangan memalukan almamater,” ungkap dia, Senin (30/9/2013).

Mahasiswi berjilbab ini sebenarnya sudah menaruh curiga, sebab sebelumnya rekannya pernah tertipu. Siti yang hendak bertanya dengan pembimbing program itu tidak bisa melakukan karena dengan bujuk rayunya pelaku meminta Siti tidak mematikan nomor telepon. Secara tidak sadar, Siti menransfer uangnya yang berada di ATM total sekitar Rp7 juta kepada pelaku.

Uang tersebut ditransfernya ke dua rekening yaitu ke rekening Bank Mandiri atas nama Aris Maulana sebesar Rp3,5 juta dan ke rekening BRI atas nama Taufik Ahmad sebesar Rp3,5 juta. Pelaku juga meminta ditransfer pulsa ke nomor 085729604713. Tidak dinyana transfer tersebut membuat uang di ATM-nya yang lain juga terkuras sebesar Rp1,2 juta.

“Saat itu malam hari saat puasa saya akan menengok saudara yang dioperasi. Mungkin karena pikiran kacau saya jadi kena tipuannya,” sesal wanita 24 tahun tersebut.

Siti mengaku tidak habis pikir pelaku dapat mengetahui dirinya sebagai penerima dana dan juga akan diwisuda. Ia sempat menanyakan ke bagian akademik tentang lemahnya keamanan data di UGM tersebut. Terlebih kejadian ini tidak hanya melibatkan dirinya tetapi beberapa rekannya yang lain juga telah tertipu.

Siti telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Magelang. Hanya saja hingga saat ini, ia merasa aparat kepolisian tidak menangani kasusnya dengan maksimal.

Pelaksana Tugas Kepala ORI DIY Budhi Masthuri mengungkapkan akan mengklarifikasi ke Polresta Magelang. Menurutnya kepolisian tetap harus melanjutkan pelayanan kepada masyarakat.

Ia menyatakan jika memang pihak Polresta tidak memiliki SDM yang memadai dapat melimpahkannya ke tempat yang lebih atas seperti Polda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya