SOLOPOS.COM - Mumtaz Rais (Istimewa/Instagram @mumtaz.rais)

Solopos.com, SLEMAN -- Putra Amien Rais, Mumtaz Rais Wiryosudarmo, mengakui surat rekomendasi dari DPP PAN yang mengusulkan dirinya agar maju dalam Pilkada Sleman 2020. Dia mengklaim dirinya sudah pantas maju mewakili partainya di pilkada.

Mumtaz mengatakan jika rekomendasi yang diberikan kepadanya didasarkan dari dua hal yang krusial. Pertama adalah rekam jejaknya di PAN dan yang kedua adalah jam terbang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Soal rekam jejak, lanjut Mumtaz, berarti siapa yang paling berdarah-darah atau berjasa di partai. Dan itu menurutnya itu merupakan penilaian yang krusial dalam rekomendasi yang pada akhirnya mencetuskan namanya.

Nyalon Lewat PDIP Jateng, Gibran Rakabuming Siap Dijewer Rudy

Rekam jejak, lanjut Mumtaz, dibuktikan dengan jabatan yang pernah diemban di PAN seperti Bendahara Umum Barisan Muda PAN tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), lalu mantan Bendum DPW BM DIY. Kemudian ia juga menjadi Wasekjen DPP PAN, dan sekarang dia menjabat sebagai Ketua Bakokal DPP PAN. Dia juga tercatat pernah menjabat sebagai anggota DPR periode 2009-2014.

Pria yang mengambil S2 di Massachusetts, Amerika Serikat, itu juga mengatakan jika langkah selanjutnya setelah direkomendasikan oleh DPP PAN untuk maju sebagai calon kepala daerah adalah rajin berkomunikasi dengan partai-partai lain. Mumtaz sadar PAN tidak bisa maju sendirian.

Gibran Ajak Chef Arnold Jajan Lenjongan di Pasar Gede Solo

"Butuh empat kursi lagi, jadi harus berkoalisi dengan partai lain seandainya PAN cukup kursi kita ngusung sendiri," ujar Mumtaz kepada Solopos.com, Jumat (13/12/2019).

Mumtaz juga tidak menampik bisa berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada Sleman 2020. "Saya sudah berkomunikasi dengan Supriyanto dari PDIP, dia teman baik saya, dan juga calon calon yang lain," terangnya.

Puan Beri Sinyal Gibran Rakabuming Penuhi Syarat Megawati

Bahkan, dia mengklaim bakal calon kepala daerah dari partai lain lain juga sudah melakukan pendekatan. "Mereka ingin saya jadi wakilnya tapi saya belum bisa mengiyakan, saya belum melihat dengan mata kepala sendiri rekomendasi terhadap mereka, jadi tetap prioritas saya masih Bupati, perkara nanti saya jadi bakal calon Wabup. Itu bisa dibicarakan lebih lanjut, artinya saya tidak menutup kemungkinan juga, saya tidak muluk-muluk," jelasnya.

Meski demikian, jika ajakan berkoalisi itu datang dari PDIP ia mengaku legowo dijadikan bakal calon wakil bupati. Menurutnya, hal itu wajar karena sesuai dengan fatsun partai perolehan kursi PDIP juga memang di atas PAN yaitu 15 kursi.

Gibran Maju Pilkada Solo, Gus Sahal Sebut Sangat Tak Pantas!

"Kalau yang mengajak saya dari PDIP saya juga tidak ada masalah karena sesuai dengan fatsun dan perolehan kursi juga PDIP memang diunggulkan yaitu dengan 15 kursi. Kalau saya tetap ngotot jadi cabup nah itu agak kurang bijaksana," terangnya.

Namun, jika ajakan berkoalisi datang dari partai selain PDIP, Mumtaz masih berfikir dua kali. Hal tersebut dikarenakan perolehan kursi dari partai selain PDIP memang cenderung sama.

"Misalnya PAN dengan PKB sama enam kursi, PAN dengan PKS juga enam kursi, sama halnya dengan PAN dengan Gerindra yang punya enam kursi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya