SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

[SPFM], Dalam tiga hari mendatang,  Kota Solo menjadi tuan rumah Konferensi Kota Layak Anak bertaraf Internasional.  Konferensi Kota Layak Anak se-Asia dan Pasifik. Sebuah catatan yang membanggakan untuk warga kota, karena untuk mencapai hal itu dibutuhkan kerja keras dan harus mampu meyakinkan sejumlah pihak atas keberpihakan Kota Solo pada kehidupan anak-anak.

Namun, di tengah situasi seperti ini, di sejumlah perempatan masih terlihat anak-anak jalanan meminta belas kasihan pada pengguna jalan. Tidak haya itu, di beberapa taman kota seperti Taman Sekartaji di bagian timur Kota Solo juga acapkali digunakan sebagai tempat mangkal anak-anak punk. Mereka tidak hanya mangkal, tetapi juga mengamen di jalan-jalan. Bahkan, dalam taraf tertentu kehadiran mereka acapkali dinilai ‘mengganggu’.

Tidak hanya itu, gizi buruk masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Solo. Berdasar catatan Spek-HAM  masih ada 1 hingga 5 anak-anak mengalami gizi buruk di setiap keluruhan. Masih dari catatan Spek-HAM,  tahun 2006 terdapat 36 kasus kekerasan seksual pada anak.

Nah, menurut Anda, apakah Solo benar-benar menjadi Kota Layak Anak. Apakah kota ini sudah memperlakukan anak dengan baik?  Pendapat dan komentar Anda bisa disampaikan saat Dinamika 103 edisi Kamis  (29/6) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/ary]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya