SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung bersantai di puncak Gunung Nglanggeran (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Sejumlah pengunjung bersantai di puncak Gunung Nglanggeran (JIBI/Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Salah satu tempat untuk menepi dari kesibukan hidup sehari-hari ada di Gunung Api Purba, Dusun Nglanggeran, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Inilah kawasan wisata alternatif selain pantai dan gua di Gunungkidul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perjalanan menuju puncak gunung ini akan dihiasi cericitan burung-burung liar dan melewati jalanan tanah serta bebatuan. Apabila berangkat sore, pengunjung dapat menyaksikan matahari yang pelan-pelan lenyap dari langit.

Para pengunjung akan melewati lorong-lorong bebatuan yang sempit. Selain itu, pengunjung juga perlu menggunakan tali untuk mendaki bukit-bukit pendek. Ada papan petunjuk yang membuat pengunjung tidak mudah tersesat.

Wahana wisata yang terdapat di objek ini antara lain Gunung Kelir, Sumber Air Comberan, Gunung Gedhe, Gunung Bongos, Gunung Blencong, Gunung Buchu, Tlogo Wungu, Tlogo Mardhido, Talang Kencono dan Pemean Gandung.

Butuh waktu sekitar 45 menit sampai 60 menit agar pengunjung dapat mencapai puncak. Dalam perjalanan, menara-menara di Desa Ngoro-oro dapat terlihat jelas dari sejumlah titik. Udara segar tanpa polusi juga dapat terhirup di kawasan ini.

Salah satu pengunjung, Wahyu, 25, mengatakan baru pertama kali mengunjungi objek wisata ini. “Tempat ini bagus banget sebagai tempat pilihan berwisata,” kata Wahyu kepada Harian Jogja.

Jangan bayangkan mendaki Gunung Api Purba Nglanggeran seperti mendaki Gunung Merapi, misalnya. Dalam waktu setengah hari, pengunjung dapat naik-turun bolak-balik. Ketinggiannya hanya sekitar 700 meter.

Sesampainya di puncak Nglanggeran, pengunjung dapat merasakan terpaan angin yang begitu hangat. Sore itu, sejumlah pengunjung mengabadikan momen kunjungannya dengan foto levitasi (membekukan gerakan melayang).

Wahyu mengatakan tidak kapok datang ke Gunung Api Purba saat sore hari.

“Cuacanya enggak panas,” kata Wahyu. Pengunjung dapat menggunakan pelataran sebelum puncak Nglanggeran untuk berkemah.

Pengunjung lainnya, Anti, 28, memberikan pujian terhadap objek wisata ini. “Kalau dipromosikan lebih luas lagi, objek wisata ini pasti lebih ramai,” kata Anti.

Pendakian Gunung Api Purba Nglanggeran mengingatkan kepada film 127 Hours yang berkisah tentang petualangan melewati lorong-lorong bebatuan sempit di Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya