Kolom Jogja
Jumat, 4 Juni 2010 - 10:30 WIB

Menepati janji

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

“Sungguh beruntung orang-orang beriman…yakni yang memenuhi amanat-amanatnya dan menunaikan janji-janjinya…” (kutipan awal-awal QS. al-Mukminun).

Sempat teringat dalam benak saya kutipan hadis yang pernah diungkap kembali oleh Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah dalam salah satu kitabnya: “Yang pertama kali akan dicabut dari muka bumi sebelum kiamat terjadi ialah amanah, sedangkan yang terakhir kali akan diangkat ialah salat.”

Advertisement

Sehingga tatkala banyak manusia tidak lagi bisa dipercaya, khianat terhadap amanat (kepercayaan) dan mengingkari janji-janji yang dibuatnya, itulah keadaan yang menunjukkan bahwa tanda-tanda dekatnya kiamat telah dimulai. Dan ketika tidak ada satu pun manusia yang mengerjakan salat, kiamat benar-benar segera terjadi. Saat itu, hancurlah semua tatanan yang ada di alam semesta.

Benda-benda langit saling bertabrakan, gravitasi bumi lenyap, air laut meluap, gunung-gunung meletus, wanita-wanita yang tengah hamil keguguran, para ibu yang tengah menyusui anaknya menjadi lupa dengan anak yang tengah disusuinya, dan manusia berlarian ketakutan memikirkan keselamatan dirinya sendiri.

Advertisement

Benda-benda langit saling bertabrakan, gravitasi bumi lenyap, air laut meluap, gunung-gunung meletus, wanita-wanita yang tengah hamil keguguran, para ibu yang tengah menyusui anaknya menjadi lupa dengan anak yang tengah disusuinya, dan manusia berlarian ketakutan memikirkan keselamatan dirinya sendiri.

Allahu Akbar! Maha Besar Allah yang Maha Kuasa menciptakan alam dan melenyapkannya dalam sekejap. Peristiwa luar biasa dahsyatnya tersebut sesungguhnya dimulai dari kehancur-leburan kepribadian manusia, sehingga terjadi kehancur-leburan alam semesta. Iman tidak lagi menjadi landasan, ibadah telah dilalaikan, dunia diagung-agungkan, akhirat lenyap dari ingatan, hawa nafsu yang kemudian mengendalikan sikap serta perilaku manusia.

Kitab suci telah dinodai, ajaran Nabi telah dilukai, agama telah disihkan ke pojok-pojok kehidupan sehingga tak lagi diperkenankan mengambil peran. Manusia semakin tak mampu lagi dikendalikan. Kata yang terucap oleh lisannya tak lagi bisa dipegang. Janji berulang-kali diingkari. Nilai kepercayaan semakin tinggi saja harganya karena langka mendapatinya.

Advertisement

Maka mereka yang memaksimalkan ikhtiarnya untuk merealisasikan janjinya disebut sebagai orang beriman karena ia amanah (layak dipercaya) dengan janjinya yang telah diucapkannya. Allah SWT berfirman, “Apakah manusia mengira akan dibiarkan begitu saja cukup mengatakan: ‘Kami telah beriman’, padahal mereka belum diuji? Sungguh, orang-orang sebelum mereka telah diuji sehingga terbukti siapa yang jujur dengan pengakuan imannya dan terbukti pula siapa yang hanya berdusta.” (QS. al-Ankabut/29:2-3).

Allah SWT berfirman, “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu (yakni: menunggu apa yang telah Allah janjikan kepadanya) dan mereka tidak merobah (janjinya)” (QS. al-Ahzab/33:23).

Tanda munafik
Rasulullah SAW bersabda, “Tanda-tanda orang munafiK itu ada tiga: Apabila berbicara berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila dipercaya ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim). Allah SWT juga telah merekam kasus menodai janji yang dilakukan oleh sebagian manusia yang lemah iman dan berpenyakit hatinya.

Advertisement

Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: “Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan Pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).

“Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib.” (QS. at-Taubah/9:75-78).

Rasulullah SAW bersabda, “Engkau akan menemui sejelek-jeleknya manusia besok di hari kiamat di sisi Allah, yaitu orang yang bermuka dua (munafik). Orang yang datang kepada satu golongan dengan satu wajah, dan datang kepada golongan yang lain dengan wajah yang lain.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).

Advertisement

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu, mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar.” (QS. al-Fath/48:10)

Berhentilah sejenak, lakukan perenungan mendalam dalam setiap rukuk, sujud dan munajat dengan sepenuh kekhusyu’an saat kita menghadap-Nya dalam kesendirian dan hanya bersama dengan-Nya…jujurlah, jangan lagi berdusta!

Bahkan setiap bagian tubuh kita akan berbicara dan memberikan kesaksian, hingga bumi pun akan menceritakan berita-beritanya. Wallaahu a’lamu bish shawwaab.

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif