SOLOPOS.COM - Pengendara kendaraan roda dua melintas di gapura masuk di Dukuh Bonyokan RT 004/RW 002, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Sabtu (24/7/2021). Dukuh Bonyokan dikenal sebagai daerah pencetak atlet panahan yang memiliki segudang prestasi di tingkat nasional atau pun internasional. (Ponco Suseno/Solopos)

Solopos.com, KLATEN –Dukuh Bonyokan RT 004/RW 002, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Klaten ternyata dikenal sebagai daerah pencetak atlet panahan profesional dalam beberapa tahun terakhir.

Gara-gara kemahirannya dalam memanah, sejumlah orang di kampung itu pernah memenuhi kursi penumpang pesawat Garuda Indonesia saat menghadapi ajang PON Kalimantan 2008.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan mantan atlet panahan tingkat nasional sekaligus pelatih klub panahan Smartku di Sribit, Jatinom, Esti Setyaningsih, 40. Saking banyaknya prestasi yang dihasilkan warga di RT 004/RW 002, gapura masuk menuju kampung tersebut diberi simbol orang memanah dan papan sasaran memanah.

“Di sini banyak ditemukan atlet andalan panahan. Saya ini meski dari ndeso pernah ikut Pelatnas juga. Ada nama-nama yang lain, seperti Bambang Wisnu, Heri, dan lainnya. Ada juga Imam Marwanto yang menjadi ketua wasit panahan di Indonesia. Pokoknya banyak, kalau dikumpulkan ada 30-an orang. Hingga sekarang ini ada Alvianto Bagas Prastyadi,” kata Esti Setyaningsih, saat ditemui wartawan di Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Sabtu (24/7/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Keren Pol! Pemuda Jatinom Anak Penjaga Sekolah Ini Wakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Bagas Berlaga di Olimpiade

Esti Setyaningsih mengatakan dirinya pernah ikut membela Jateng di ajang PON sebanyak lima kali. Hal tersebut termasuk saat berjuang di PON Kalimantan 2008 dan PON Riau 2012.

“Saya pernah meraih medali di worldcup state di Thailand tahun 2013 [medali perunggu],” katanya.

Hal senada dijelaskan mantan atlet panahan asal Bonyokan lainnya, Kusmiyati, 39. Ibu dari Alvianto Bagas Prastyadi menceritakan warga Bonyokan pernah memenuhi pesawat Garuda Indonesia di tahun 2008. Waktu itu, warga asli Bonyokan membela sejumlah daerah berbeda di Tanah Air di ajang PON Kalimantan 2008.

“Pas PON di Kalimantan, pesawat itu isinya orang Bonyokan semua. Jadi, orang Bonyokan serasa nyarter pesawat. Saat itu, kami membela daerah berbeda di Tanah Air. Begitu bertemu di lapangan, kami saling sapa dengan panggilan biasa, seperti halo pak lik, dan sapaan akrab lainnya,” katanya.

Baca Juga: Bonus Rp1,1 Miliar Menanti Windy Cantika setelah Raih Perunggu Olimpiade Tokyo 2020

Sebagaimana diketahui, Dukuh Bonyokan RT 004/RW 002, Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom juga dikenal sebagai tanah kelahiran atlet panahan andalan Indonesia, Alvianto Bagas Prastyadi.

Pria kelahiran Klaten, 18 Februari 2002 ini sedang berjuang mengharumkan nama bangsa Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020, 23 Juli 2021-8 Agustus 2021.

Rencananya, pria yang akrab disapa Bagas itu akan mulai tampil di nomor beregu recurve putra cabor panahan di Jepang, Senin (26/7/2021). Di nomor tersebut, Bagas bakal bahu-membahu bersama dua rekannya, Riau Ega Agatha dan Arif Dwi Pangestu. Selanjutnya, Bagas juga dijadwalkan tampil di nomor individu di Olimpiade Tokyo Jepang 2020, Selasa (27/7/2021).

“Prestasi yang diraih Alvianto Bagas Prastyadi saat ini tergolong yang tertinggi diraih warga Bonyokan [di cabor panahan]. Pencapaian saat ini menjadi bonus bagi dia. Tujuan awal itu fokus di PON Papua, ternyata bisa melampui seperti ini,” kata Esti Setyaningsih yang juga dikenal sebagai pelatih Bagas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya