SOLOPOS.COM - Makam leluhur Joko Tingkir di Pengging, Banyudono, Boyolali. (Istimewa).

Solopos.com, BOYOLALI – Nama Joko Tingkir belakangan ini ramai diperbincangkan publik. Hal itu karena lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet terdengar populer setelah dibawakan oleh penyanyi Yeni Inka bersama Farel Prayoga.

Lagu tersebut tuai banyak kontroversi, namun siapa sebenarnya sosok Joko Tingkir yang diperbicangkan tersebut?

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari buku berjudul Joko Tingkir Berjuang Demi Takhta Pajang oleh Agus Wahyuni, Joko Tingkir atau yang memiliki nama asli Mas Karebet sebagai penerus Ki Kebo Kenanga, merupakan tokoh penyebar agama Islam.

Disebutkan di prasasti Silsilahipun Ingkang Dalem Kiai Ageng Kebo Kenongo (Ki Ageng Pengging) yang terletak di makam Kiai Ageng Kebo Kenanga atau yang lebih dikenal dengan Ki Kebo Kenanga. Joko Tingkir merupakan nama terakhir di silsilah tersebut.

Makam Ki Kebo Kenanga berada di Jalan Solo-Semarang, RT 009/RW 002, Dukuh Pengging Gedong, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali. Lokasi makam Ki Kebo Kenanga itu gabung dengan permakaman warga setempat.

Baca juga: Konon Peninggalan Joko Tingkir, Sumur di Sragen Ini Tak Pernah Kering

Joko Tingkir bukanlah sembarang orang. Joko Tingkir adalah ulama besar yang menurunkan ulama-ulama di Jawa. Joko Tingkir merupakan kakek ketiga dari Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdatul Ulama.

Hal itu berarti Gus Dur atau dengan nama asli Kiai Haji Abdurrahman Wahid adalah generasi keenam keturunan Joko Tingkir.

Nasab Joko Tingkir bertemu dengan Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri merupakan salah satu Walisongo yang telah berjasa besar dalam mendakwahkan Islam di Nusantara.

Dilihat dari nasab Joko Tingkir tersebut, beliau bukan sembarangan. Karena sosoknya menjadi tokoh yang berjasa dan dihormati oleh bangsa Indonesia. Joko Tingkir digambarkan sebagai tokoh yang cenderung bersih.

Joko Tingkir tidak menjadi simbol kaum marginal. Semenjak ayah ibunya meninggal, ia dibesarkan oleh Nyai Ageng Tingkir yang kaya raya.

Baca juga: Kisah Kelurahan & Kecamatan Tingkir di Salatiga Dikaitkan dengan Joko Tingkir

Joko Tingkir tidak dididik untuk berbalas dendam kepada Raden Patah sebagai Raja Demak saat itu yang diduga membunuh ayahnya yang dikira pembangkang kepada Demak.

Joko TingkirIstim pun juga tidak dididik untuk merebut kekuasaan Demak sebagaimana yang telah dilakukan Demak sendiri kepada Majapahit. Setelah menjadi menantu Sultan Trenggono dan mendapat jabatan sebagai Adipati Pajang bergelar Hadiwijaya.

Kemudian setelah mertuanya meninggal, ia dipercaya untuk menerima anugerah kekuasaan. Kemenangan Hadiwijaya menguasai Demak dan menyatukannya dengan Pajang yang merupakan kemenangan kaum marginal.

Salah satu keberhasilan Joko Tingkir adalah ia berhasil menjadi penguasa Pajang, saat itu secara tidak langsung pudarlah perseteruan antara kaum marginal Majapahit dan kaum elit Demak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya