SOLOPOS.COM - Pintu masuk tempat pemakaman umum Syariat Islam di persimpangan Jl. Sukowati dan Jl. Kapten P. Tandean, Sragen, Selasa (24/5/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Ada sejarah unik di balik Tempat Pemakaman Umum Syariat Islam (TPU SI) yang berlokasi di simpang Jl. Sukowati dan Jl. Kapten P. Tandean, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. TPU ini ternyata dulunya merupakan bagian makam yang dibagi berdasarkan ras.

Berdasarkan dokumen sejarah Kelurahan Sragen Wetan yang diterima Solopos.com, Selasa (24/5/2022), TPU SI merupakan salah satu TPU tertua di Sragen. Pembangunan Makam SI merupakan ide dari pemilik pertama Pabrik Gula Mojo, Wilibald Dagobert Van Nispen yang memimpin pada 1928 sampai 1929.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wilibald memprakarsai makam tiga ras. Yakni, makam SI untuk pribumi, makam khusus keturunan Tionghoa, dan makam khusus keturunan Belanda atau kerkhof.

Kompleks pemakaman kuno bong yang khusus untuk keturunan Tionghoa membentang dari kawasan SMAN 1 Sragen sampai GOR Diponegoro ke selatan. Sementara TPU SI masih sama dengan lokasi sekarang.

Baca Juga: Sumeni, Mata-Mata Sragen Legendaris Penakluk Tentara Belanda

Selanjutnya makam kerkhof serta bong itu dipindahkan pada 1980-an. Sebagian makam keturunan Tionghoa dipindahkan ke Gunung Banyak di Ketelan, Tangen, Sragen.

Sementara keberadaan makam SI tetap dipertahankan keberadaannya serta menjadi TPU yang dikelola Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Sragen.

Adapun TPU SI memiliki luas 18.990 meter persegi dengan daya tampung sekitar 5.000 badan. Keterisiannya kini sudah mencapai 90 persen.

Juru Kunci TPU SI, Suprapto, mengatakan kompleks pemakaman keturunan Belanda alias kerkhof ada di Bekas SPBU sampai SMAN 1 Sragen. Sementara makam keturunan Tionghoa di lokasi yang kini jadi GOR Diponegoro.

Baca Juga: Makam Pangeran Sukowati Sragen akan Dijadikan Wisata Religi dan Edukasi

Lurah Sragen Wetan, Tetuko Andri Setyawan, menjelaskan ada tokoh Sragen yang dimakamkan di TPU SI. Mereka di antaranya adalah Bupati ke-8 Sragen, M. Mustajab yang dimakamkan 25 Juni 1977. Kemudian Bupati ke-9 Sragen, Wiryo Suprapto, yang dimakamkan pada 5 Agustus 1989. Dan Mantan Ketua DPRD Sragen, Subono, yang dimakamkan pada 2002.

“Dulu ini merupakan makam Syariat Islam lalu dikelola oleh Pemkab Sragen. Kemudian menjadi tempat pemakaman umum,” jelasnya.

TPU SI menjadi lokasi ziarah rutin Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sragen setiap peringatan hari jadi Sragen, seperti yang dilakukan pada Selasa (24/5/2022). Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan ziarah ini merupakan tradisi tahunan menjelang Hari Jadi Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya