SOLOPOS.COM - Kampung Wisata Budaya

Solopos.com, SOLOKelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon punya segudang potensi wisata dengan magnet destinasi wisata religi Haul Habib Ali, Masjid Agung hingga Pasar Klewer sebagai pusat jual beli tekstil di Kota Solo. Di samping itu, lokasi Kampung Baluwarti sendiri masih berada di dalam lingkungan Keraton Solo.

Kelurahan Baluwarti akan dicanangkan sebagai kampung wisata oleh pemerintah kota dengan salah satu potensinya, yakni kampung wisata Prajurit Wiro Tamtomo. Kampung ini merupakan tempat tinggal para prajurit keraton yang lokasinya di depan museum Keraton Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam pengembangan wisata, para pegiat kampung ini berupaya mengoptimalkan keunikan dan potensi kesenian budaya lokal dan UMKM yang ada melalui atraksi budaya dan suguhan kuliner tradisional.

Pegiat Kampung Wisata Baluwarti, Rahmat, mengaku potensi wisata Prajurit Wiro Tamtomo di Baluwarti luar biasa. Selaku warga setempat, Rahmat merasa tergugah mengembangkan potensi wisata Prajurit Wiro Tamtomo, terlebih saat banyak wisatawan dalam maupun luar berlalu lalang di kampung ini.

Namun, sejauh ini, pengembangan destinasi wisata Prajurit Wiro Tamtomo masih menemui beberapa kendala, seperti kebersihan, tempat parkir para penarik dokar.

“Tapi ada permasalahan, masalah kebersihan di sekitar kami dan parkir dokar itu agak mengganggu. Karena di situ, akses utama dokar tidak tertata dengan baik. Kadang tidak parkir di tempatnya. Lalu masalah koneksi transportasi, maaf saya sebutkan sopir becak. Waktu wisatawan datang, mereka kurang nyaman karena seketika keluar [dari museum] para pebecak langsung menarik,” ucap dia dalam kegiatan Fasilitasi Destinasi Wisata Kampung Kota di Solia Zigna, Senin (20/3/2023).

Para wisatawan belum sempat menghabiskan waktu berkeliling di kampung prajurit, para penarik becak sudah terlebih dahulu mengajak keluar dari kawasan kampung prajurit. Hal itu menjadi salah satu kendala para pegiat ketika berupaya mengenalkan kampung prajurit kepada para wisatawan.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo, Janjang Sumaryono Aji, menanggapi keluhan dari Ramhat selaku pegiat kampung wisata.

Menurut Janjang, masalah kebersihan, parkir, transportasi tersebut bisa dikomunikasikan dengan para pemangku kebijakan. Misalnya untuk penataan parkir becak dikomunikasikan dengan Dinas Perhubungan bila menjadi leading sektornya.

“Kalau kita mau melakukan tindakan pencegahan dengan Satpol PP ya harus ada leading dinas atau pariwisata budaya bisa menanggapi atau dikomunikasikan dengan dishub. Intinya pebecak disediakan ruang parkir tidak semerta-merta,” kata dia.

Selanjutnya, persoalan sampah bisa dikonsultasikan dengan kepala desa atau lurah setempat. Bila terkait kotoran kuda, nantinya bisa dianggarkan oleh DPRD komisi pembangunan agar kotoran kuda tidak tercecer sembarangan di sepanjang jalan. Hal itu bisa juga disampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo.

Sementara untuk masalah rebutan wisatawan dengan pebecak, pegiat bisa mengkomunikasikan lagi dengan pebecak secara baik-baik. Sehingga para wisatawan seolah tidak tergesa-gesa diajak pergi meninggalkan Kampung Baluwarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya