SOLOPOS.COM - Ilustrasi batuk. (Freepik)

Solopos.com, SOLO–Saat didera tak jarang kita dihadapkan pilihan apakah hendak menelan dahak atau justru membuangnya? Bagaimana jika Anda berada di dalam ruangan sehingga tidak memungkinkan untuk meludah.

Menurut medis, adakah bahaya menelan dahak? Atau, hal ini diperbolehkan asalkan melakukan cara-cara khusus?  Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Dahak merupakan lendir yang berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian tubuh tertentu. Bahkan, ketika Anda dalam keadaan sehat, lendir bertugas menjaga sebagian area tubuh agar tidak kering.

Oleh karena itu, menurut dokter Klikdokter.com, Dyah Novita Anggraini, sah-sah saja jika Anda ingin menelan dahak. Namun, menurutnya, akan lebih baik jika dahak tersebut dibuang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Waspada! Tingkat Penularan Varian Delta Hampir 100 Persen pada Klaster Keluarga

“Menelan dahak boleh saja, karena nanti akan tercerna dan terbuang saat BAB,” jelas dokter Dyah Novita seperti mengutip laman Klikdokter.com, Rabu (30/6/2021).

Pada dasarnya, dahak yang ditelan akan dicerna oleh lambung. Kuman yang menempel pada dahak maupun makanan kemudian akan dinetralkan oleh organ tersebut, hingga akhirnya diproses dan dibuang dari tubuh melalui tinja.

Kendati demikian, Dyah Novita mengatakan bahwa membuang dahak adalah tindakan yang lebih baik daripada menelannya, apalagi jika Anda adalah penderita tuberkulosis (TBC) dan bronkitis.

“Karena dahak [mengandung] sisa zat asing di dalam tubuh yang harus dikeluarkan. Jadi, lebih baik jangan ditelan lagi, apalagi jika Anda mengalami penyakit tersebut,” ucap dokter Dyah Novita.

Baca Juga: Viral Penjelasan Virus Corona di Buku IPA, Apa Isinya?

Senada dengan itu, melansir Medical News Today, membuang dahak adalah tindakan yang lebih baik ketimbang menelannya. Akan tetapi, dalam membuang dahak, Anda wajib melakukannya dengan cara yang tepat.

Hal ini lantaran dahak yang terkontaminasi kuman penyebab penyakit pernapasan bisa menjadi sumber penularan penyakit. Sejumlah penelitian mengungkapkan, kuman di dalam dahak sanggup bertahan hidup hingga berjam-jam.

Bahkan, terdapat pula kuman yang sanggup hidup hingga 21 hari di dalam dahak, seperti SARS-CoV-2; menilik penelitian yang dirilis News Medical. Kuman dalam dahak orang yang terinfeksi sanggup menjalar ke tubuh orang lain yang sehat. Salah satu mekanisme penularannya adalah melalui udara.

Oleh sebab itu, siapa pun diwajibkan untuk tidak batuk, bersin, atau membuang dahak sembarangan. Sebab percikan lendir dari proses-proses tersebut dapat membuat orang lain yang ada di sekitar berisiko terinfeksi penyakit yang sama.

Baca Juga: Ferry Irawan Pinjam Uang Demi Pengobatan, Sahabat Galang Dana

Berikut ini cara yang bisa dilakukan agar batuk, bersin, atau dahak yang dibuang tidak menjadi media penularan penyakit ke orang lain:

1. Menutup mulut dan hidung menggunakan tisu maupun bahu ketika hendak batuk maupun bersin.
2. Buang dahak ke dalam tisu, dan segera dimasukkan ke dalam tong sampah.
3. Pastikan untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya