SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyampaikan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) akan berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Dalam mengemban tugasnya, Mendiknas akan mendapat satu tambahan wakil menteri yang membidangi kebudayaan.

“Besok Insya Allah kemungkinan beliau (Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono) akan mengumumkan adanya perubahan. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan berubah menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi  Kreatif, sedangkan di sini berubah jadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Mendiknas  pada rilis yang diterima Espos melalui mediacenter Kemdiknas, Senin (17/10/2011).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam audiensi dengan para calon wakil menteri di rumah pribadinya Puri Cikeas Indah, Bogor, Sabtu (15/10/2011) malam, menunjuk Profesor Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata di Departemen Arsitektur Universitas Gadjah Mada, Wiendu Nuryanti, untuk menjabat wakil menteri bidang Kebudayaan Kementerian Pendidikan Nasional.

Mendiknas menuturkan saat ini di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) ada dua direktorat jenderal yang mengurusi bidang kebudayaan. Nantinya, imbuh Menteri Nuh, akan digabung menjadi satu yaitu menjadi Direktorat Jenderal Kebudayaan. “Dua ditjen dimerge jadi satu, kantornya di sini,” imbuhnya.

Mendiknas menyampaikan Kembudpar saat ini juga menerima anggaran fungsi pendidikan. Nantinya, kata Mendiknas, anggaran tersebut akan dialihkan. ” Saya baca di draft (anggarannya) Rp 260 miliar, tetapi yang penting bahwa kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari pendidikan, sehingga tidak ada perdebatan anggaran pendidikan dipakai yang lain,” lanjutnya.

Menurut Mendiknas, proses pembudayaan termasuk bagian dari pendidikan. Dia menyebutkan, ada tiga hal yang akan dilakukan terhadap budaya yaitu konservasi, pengembangan, dan sebagai diplomasi kultural. “Pendidikan jangan hanya diartikan matematika, fisika, kimia, dan biologi. Pendidikan itu hakekatnya memanusiakan manusia termasuk di dalamnya menghargai produk-produk budaya kita,” ujarnya.

(nad/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya