SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Soedibyo dinilai telah gagal meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Alih-alih memajukan pendidikan, Mendiknas dianggap malah narsis dengan menampilkan iklan-iklan di TV.

“Depdiknas saat ini malah cenderung narsis,” ujar anggota Koalisi Pendidikan Ade Irawan di kantor ICW , Jl Kalibata Timur, Jakarta, Selasa (8/9).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Depdiknas selama ini cenderung sekadar menjual nama program-programnya seperti sekolah gratis dan bantuan operasional sekolah yang digembar-gemborkan di media massa. “Kenyataannya, sekolah sekarang nggak gratis malah cenderung lebih mahal,” kata Ade.

Ade mencontohkan, anggaran wajib belajar 2009 sebesar Rp 31,6 triliun justru lebih dialokasikan untuk Direktorat di bawah Depdiknas. Hanya Rp 20,4 triliun saja yang langsung dianggarkan ke Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sementara itu, Ade juga menyebutkan beberapa kebijakan Mendiknas yang dianggap salah yaitu merahasiakan dokumen-dokumen publik yang seharusnya dapat diakses publik serta keberadaan UN, UAS berstandar internasional, voucher pendidikan dan sekolah berstandar internasional. 

“Jadi sekolah standar internasional malah justru dijadikan proyek untuk menambah anggaran dan boleh untuk mengambil pungutan-pungutan,” tegas Ade.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya