SOLOPOS.COM - Warga Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar mengikuti vaksinasi booster Covid-19 sebelum menerima BLT subsidi minyak goreng dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Jumat (15/4/2022) di kantor kelurahan setempat. (Espos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR  — Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar mengebut pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster. Saat ini, ratusan dosis vaksin Covid-19 yang tersedia bakal habis masa penggunaanya pada 12 Agustus nanti.

Kepala Dinkes Karanganyar, Purwanti, mengatakan capaian vaksinasi booster baru mencapai 29% hingga Jumat (29/7/2022). Capaian tersebut jauh dari target sebesar 50 persen. Kondisi ini dipengaruhi rendahnya kesadaran warga untuk mengikuti vaksin booster Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka menganggap suntikan vaksin satu dan dua sudah cukup, sehingga tidak memerlukan vaksin ketiga. Mereka juga menganggap bahwa saat ini pandemi Covid-19 telah berakhir.

“Ini pemahaman yang salah. Pandemi Covid-19 itu masih ada,” kata Purwanti kepada Solopos.com, Jumat (29/7/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Alasan lain, rendahnya cakupan vaksinasi dosis ketiga juga dipengaruhi kekhawatiran warga terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Menurutnya banyak beredar informasi setelah menerima suntikan dosis ketiga akan mengalami sakit lebih parah dibanding dosis satu dan dua. Informasi ini membuat masyarakat takut untuk divaksin ketiga.

Baca Juga: Hari Ini, 1,9 Juta Nakes di Tanah Air Jalani Vaksinasi Booster Kedua

“Informasi seperti itu beredar luas. Jare nek bar divaksin ketelu lara banget. Padahal tidak demikian,” katanya.

Dia mengimbau warga yang sudah menerima vaksin dosis satu dan dua untuk melanjutkan ke suntikan ketiga. Warga diminta tidak takut untuk menerima suntikan booster. Lantaran masih rendah kesadaran warga menerima booster, pihaknya membatasi ketersedian vaksin hanya 3.000 dosis. Hal ini mempertimbangkan masa edar vaksin yang pendek.

Berbagai upaya telah dilakukan Dinkes untuk mengejar capaian vaksinasi booster. Di antaranya membuka gerai vaksin di Car Free Day (CFD), pasar Sabtu maupun Minggu pagi. Kemudian gerai-gerai vaksin di pusat keramaian.

Gerai tersebut sebagai langkah jemput bola dan mendekatkan layanan ke masyarakat. Namun tetap saja belum mampu mendongkrak capaian vaksinasi booster secara signifikan.

Baca Juga: Obat-Obatan Nyaris Rp1 Miliar di Karanganyar Kedaluwarsa, Kok Bisa?

“Alasan-alasan tadi seperti takut KIPI sama suntik satu dan dua sudah cukup itu yang membuat capaian vaksin booster rendah,” katanya.

Dengan kondisi ini pula, pihaknya tidak lagi membuka layanan vaksinasi di puskesmas setiap harinya. Sebab ketersedian vaksin dibatasi untuk menghindari masa berlaku edar yang pendek.

Bagi warga yang menghendaki vaksin booster bisa melihat pengumuman lokasi gerai vaksin yang dibuka Dinkes.

Ihwal wacana suntik vaksin keempat bagi tenaga kesehatan (nakes), ia mengatakan belum berjalan di Karanganyar. Pihaknya masih menunggu keputusan resmi beserta petunjuk teknis dan pelaksana atas booster keempat tersebut.

Baca Juga: Kasus Stunting dan Angka Kematian Ibu di Karanganyar Tinggi

“Ada 6.000 nakes di Karanganyar. Kami masih tunggu keputusannya untuk booster keempat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya