SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendakian gunung (JIBI/Solopos/Antara/Teresia May)

Solopos.com, LUMAJANG —Endang Hidayat, 53, warga Jl. Carita C No. 199 Blok VII RT 006/RW 008, Sepanjang Jaya, Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat, meninggal dunia saat mendaki di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa timur. Endang mendaki gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu bersama putranya, Danu Swandana.

“Pendaki itu meninggal di Watu Rejeng pada Rabu (25/12/2013) malam, dan penyebab pastinya masih belum diketahui,” kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, saat dihubungi Kantor Berita Antara dari Lumajang, Jawa Timur, Kamis (26/12/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban dan anaknya, Danu Swandana, bersama rombongan berjumlah 10 orang melakukan pendakian ke gunung tertinggi Pulau Jawa tersebut pada Rabu siang, dan meninggal di Watu Rejeng pada pukul 18.00 WIB saat dievakuasi petugas. “Anak korban turun ke Pos Ranu Pani untuk memberitahu petugas TNBTS bahwa ayahnya sakit dan kondisinya kritis di Watu Rejeng, sehingga petugas langsung mengumpulkan tim untuk melakukan evakuasi terhadap korban Endang,” tuturnya.

Menurut dia, tim evakuasi membawa korban ke Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang untuk proses penerbitan visum. Ayu mengaku belum mengetahui pasti penyebab meninggalnya Endang di jalur pendakian Semeru karena pihak keluarga ingin segera membawa jenazah ke rumah duka dan keberatan dengan proses autopsi korban.

“Korban sudah dievakuasi di RSSA Malang pada Kamis pukul 01.00 WIB, namun keluarga keberatan untuk autopsi, dan pihak keluarga sudah membawa jenazah korban untuk diterbangkan ke Jakarta,” ucapnya.

Dugaan rombongan yang mendaki bersama endang, lelaki itu meninggal dunia karena serangan jantung. “Berdasarkan keterangan anaknya, korban kelelahan saat melakukan pendakian di gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl dan diduga korban mengalami serangan jantung sehingga mengembuskan napas terakhirnya di Watu Rejeng saat proses evakuasi,” ujarnya.

Ia mengimbau, para pendaki tidak memaksakan diri untuk melakukan pendakian di gunung yang berada di perbatasan Lumajang-Malang itu. Utamanya apabila kondisi fisik tidak kuat dan memiliki penyakit tertentu yang bisa kambuh sewaktu-waktu karena dapat membahayakan keselamatan pendaki yang bersangkutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya