SOLOPOS.COM - Mendagri Tito Karnavian memberikan sambutan saat menghadiri rapat persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Jayapura, Papua, Jumat (10/7/2020). (Antara Foto-Gusti Tanati/pras).

Solopos.com, JAKARTA – Mendagri Tito Karnavian mengatakan jenazah pasien Covid-19 paling baik dibakar agar virusnya hilang. Dia menilai cara tersebut secara teori dianggap paling baik.

“Yang terbaik, mohon maaf saya muslim, tapi teori ini yang terbaik dibakar. Karena virusnya akan mati juga,” terangnya dalam webinar seperti dilansir Detik.com, Kamis (23/7/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Meski demikian jika dilakukan secara keagamaan, maka penanganan jenazah Covid-19 harus memperhatikan protokol kesehatan. Yakni dibungkus rapi dan rapat sebelum dikubur di tempat yang kering.

Pengin Kurus? Coba 5 Makanan Pengganti Nasi Ini

Cara tersebut dimaksudkan agar virus yang ada di dalam tubuh jenazah pasien Covid-19 tidak mencemari lingkungan sekitar.

“Kalau seandainya dimakamkan sesuai dengan cara-cara agama, beberapa agama tertentu ya dia harus dibungkus rapat, rapi. Harus rapat, tidak boleh ada celahnya virusnya keluar. Karena virusnya itu akan bertahan. Dan upayakan di kuburan di pemakaman yang tidak ada air mengalir, yang kering. Panas,” tegasnya.

Indonesia Mengarah ke Zona Resesi? Ini Kata Bank Indonesia

Selama ini, jenazah pasien Covid-19 di Indonesia dimakamkan dengan protokol kesehatan yang ketat, bukan dibakar atau dikremasi seperti di negara lain. Jenazah pasien Covid-19 di Indonesia kebanyakan dibungkus plastik kedap udara dan rapat agar cairan tubuhnya tidak mencemari lingkungan.

Diduga Banyak Kekerasan Anak di Wonogiri Tak Terungkap, Pemkab Bikin Tesa, Apa itu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya