Solopos.com, JAKARTA — Polemik ukuran tempe — komoditas yang kerap dipermasalahkan kampanye Sandiaga Uno — masih berlanjut. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa isu harga bahan pokok menjadi senjata para aktor politik untuk menjegal lawannya.
Namun, isu tersebut biasanya bisa ditepis dengan data-data komprehensif yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mendag mencontohkan pada November lalu inflasi masih di bawah 3,5 persen. Artinya, pemerintah masih bisa mengendalikan inflasi.
Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Harga bahan pokok merupakan salah satu indikator penggerak inflasi. Jika inflasi terkendali, artinya harga-harga dipasaran terbilang tak ada kenaikan yang signifikan. Sementara itu, harga bahan kebutuhan pokok kerap dipermasalahkan kubu oposisi.
Berdasarkan data BPS, hingga November 2018 lalu, inflasi dari tahun ke tahun masih di bawah target 3,5 persen, yakni sebesar 3,23 persen. “Inflasinya terkendali. Inflasi terendah,” ujar Enggartiasto di Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (16/12/2018), dilansir Suara.com.
Kader Partai Nasdem ini juga bahkan menyinggung pernyataan Sandiaga Uno yang pernah menyebut bahwa bentuk tempe sekarang ini tipis seperti kartu ATM. Padahal, kata dia, bentuk tempe sekarang tidak setipis apa yang dikatakan pasangan cawapres dari calon presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Kita mau nunjukin tempe, tempenya itu tebal. Datanya ada,” pungkasnya.