SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien positif Covid-19 di rumah sakit. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo mencatat jumlah kasus kematian yang tinggi yakni mencapai 14 orang dalam sehari pada Selasa (8/3/2022). Mereka merupakan warga ber-KTP Solo.

Kenaikan jumlah kasus kematian tersebut terbilang mendadak karena sehari sebelumnya atau Senin (7/3/2022), tidak ada tambahan kasus kematian pasien Covid-19 di Kota Bengawan. Hari-hari sebelumnya kasus kematian pasien Covid-19 Solo juga hanya bertambah satu digit saja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dengan tambahan 14 orang tersebut, kumulatif warga meninggal dunia sejak Maret 2020 hingga Senin mencapai 1.157 jiwa dari total 33.948 kasus positif corona. Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu memiliki penyakit komorbid. Selain itu separuhnya sudah divaksin lengkap dan sisanya belum divaksin.

Baca Juga: 9 Pasien Covid-19 Solo Meninggal pada Februari, DKK: Fatalitas Rendah

Teguh mengaku mendapatkan laporan ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia setelah pulang rawat inap dari rumah sakit. Pasien tersebut merasa kondisinya sudah baik dan ingin lanjut isolasi mandiri di rumah.

“Kepulangannya tidak dilaporkan ke puskesmas, sehingga tidak terpantau. Akhirnya warga tersebut meninggal dunia,” katanya kepada wartawan, Senin.

Teguh meminta petugas RS proaktif melapor ke puskesmas apabila memulangkan pasien yang sudah membaik namun masih belum negatif Covid-19. Hal tersebut bertujuan agar Satgas Jaga Tangga maupun puskesmas bisa memantau kondisinya. “Ini menjadi catatan penting bagi kami,” imbuh Teguh.

Baca Juga: Ini Kata Satgas Covid-19 Solo Soal Pasien Positif Corona Meninggal Saat Isoman

Riwayat Hipertensi

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, tidak menampik adanya kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia sepulang dari rumah sakit tersebut. Ia mengatakan pasien itu memiliki riwayat penyakit hipertensi.

Beberapa kasus yang terjadi, pasien yang dirawat inap baru diketahui positif terpapar Covid-19 setelah proses skrining. Artinya, kondisi mereka memburuk akibat Corona namun tidak mengetahui statusnya.

“Ini tidak dicovidkan ya, karena memang sebelum dirawat inap, setiap pasien harus diuji swab. Bisa jadi penyakitnya memburuk karena tertular Covid-19, kemudian dirujuk di RS, baru ketahuan. Kasus-kasus seperti ini banyak kami temui, sampai mereka dirawat di ICU kemudian meninggal dunia,” terangnya.

Baca Juga: Covid-19 Solo: Angka Kesembuhan Lebih Tinggi dari Tambahan Kasus Baru

Ning, sapaan akrabnya, berharap masyarakat segera datang ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin. Kendati tetap bisa terpapar, vaksin bisa mengurangi perburukan saat sudah telanjur terinfeksi virus corona.

Pada sisi lain, ia mengatakan tambahan harian positif Covid-19 di Solo mulai menurun dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Tambahan kasus harian stabil di angka 100-200 orang per hari, sementara sebelumnya bisa sampai 400-an.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya