SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO -- Keluarga bagi seseorang bisa menjadi penyemangat dalam hidup. Bisa berkumpul dengan keluarga dalam suasana yang nyaman menjadi keinginan tersendiri. Apalagi pas berkumpul dengan keluarga besar saat Lebaran, menjadi kebahagiaan luar biasa.

Keinginan itulah yang coba diwujudkan Sulistiawan, warga Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo. Dia pun berkonsultasi dengan tim dari Studio Arsitektur STAPATI Rsi, di Jl. Kali Kampar III No. 14, RT 002, RW 013, Jagalan, Jebres, Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi pengusaha ini rumah adalah tempat yang nyaman bersama keluarga untuk melepas lelah. Baginya keluarga adalah segalanya. Karena itu rumah yang dibangunnya diharapkan bisa mengakomodasi keinginan itu, dengan menciptakan ruang bersama.

“Ruang bersama untuk berkumpul keluarga. Apalagi saat Lebaran, pemilik rumah ingin tempat tinggalnya menjadi jujugan keluarga besarnya. Tidak hanya ruang keluarga, namun sejumlah ruang di rumah tersebut bisa menjadi ruang bersama,” jelas Dwi Wahyu Paryanto, anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sekaligus owner Studio Arsitektur STAPATI rsi.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Wahyu, dengan luas lahan 272 meter persegi, sang pemilik menginginkan sebuah bangunan rumah dua lantai dengan luas dasar bangunan 124 meter persegi. Di mana sejumlah ruang bisa digunakan sebagai ruang berkumpul dan berinteraksi dengan keluarga.

“Dari hasil diskusi akhirnya kami tawarkan ruangan memiliki bukaan lebar dengan penyekat ruang dari kaca. Konsep penyekat ruang terbuat dari kaca selain memberikan kesan modern dan ringan, juga menimbulkan kesan luas meski di lahan yang terbatas,” ujar Wahyu.

Uniknya rumah yang menghadap ke arah terbitnya matahari ini, tidak memiliki ruang tamu. Kemudian bagian depan selain untuk garasi, juga untuk gudang, dapur dan kamar pembantu. Akses masuk justru dari samping ke belakang hingga bertemu teras rumah nan apik.

Teras pun terhubung dengan ruang makan, ruang keluarga, dan ruang duduk. Ketiga ruang itulah yang menjadi ruang bersama atau tempat bercengkerama dengan keluarga. Penyekat kaca dengan bukaan lebar mampu menghadirkan pencahayaan alami dan aliran udara nan sejuk.

“Pintu masuk utama ke dalam rumah berwujud ruang teras. Apabila pintu utama dibuka lebar maka teras penerima itu menjadi satu kesatuan dengan ruang keluarga,” kata Wahyu.

Teras yang biasanya berupa ruang tambahan, ruang sekunder atau pendamping bagi ruang utama, dalam rumah ini teras dijadikan simpul utama yang menyatukan ruang ruang di sekitarnya. “Ini karena kenangan masa kecil tentang rumah di desa yang memiliki teras dan halaman yang luas,” imbuh Wahyu.

Memasuki bagian dalam ada ruang tidur utama dengan kamar mandi dalam dan musala. Untuk mencapai lantai II terhubung dengan sebuah tangga di belakang ruang keluarga. Di lantai II terdapat tiga kamar tidur anak, kemudian kamar tidur tamu, dan kamar mandi. Ada juga balkon, ruang jemur, dan  teras atas.

“Teras atas bisa difungsikan sebagai tempat berkumpul bersama. Bahkan bisa menjadi tempat sarapan sambil menyambut matahari pagi . Kemudian di malam hari  bisa dimanfaatkan untuk wedangan ditemani bintang di langit,” tutur Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya