Solopos.com, SOLO — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melakukan kunjungan ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat, Selasa (8/2/2022). Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DWP UNS, Budhi Widjajanti Jamal Wiwoho.
Rombongan DWP UNS yang berjumlah sekitar 40 orang tersebut terlebih dahulu mengelilingi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dengan mengendarai transportasi tradisional Andong.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Seusai berkeliling dengan Andong, rombongan turun di depan Museum Keraton Surakarta Hadiningrat.
Baca Juga: Akademi Komunitas Negeri Pacitan Belajar Kehumasan ke UNS Solo
Ketua DWP UNS, Budhi Widjajanti Jamal Wiwoho, didampingi Andam Dewi Ahmad Yunus, Lis Hartati Bandi, Arlin Kuncoro Diharjo dan Nanik Murti Sajidan mengatakan, kegiatan ini dikemas dengan tema “Sehari Di Baluwarti”.
“Alhamdulillah kami dapat bersilaturahmi dengan pengurus DWP UNS. Kali ini kegiatan berbeda, yaitu berkunjung ke tempat yang bersejarah di Kota Solo. Namun karena masih dalam pandemi Covid-19, kegiatan dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan,” terang Budhi dalam rilis yang diterima Solopos.com, Jumat (11/2/2022).
Melalui kegiatan ini, Budhi berharap pengurus DWP UNS dapat mengetahui sejarah berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
“Pengurus kami ajak keliling museum, biar tahu isi Museum Keraton itu apa aja, lalu sejarah keraton dan lain-lain. Jadi ini bagian dari sikap nguri-nguri budaya Jawa yang dilakukan oleh DWP UNS,” terang Budhi.
Baca Juga: Epidemiolog UNS Solo: Meski Kecil, PTM 100% di Sekolah Tetap Berisiko
Seusai mengunjungi Museum Keraton Surakarta Hadiningrat, acara dilanjutkan dengan rapat koordinasi pengurus bertempat di Ndalem Kinasih Baluwarti Surakarta.
Di Ndalem Kinasih Baluwarti Surakarta, diisi dengan rapat koordinasi serta pemberian materi dari Pengurus DWP UNS, Arlin Kuncoro Diharjo dengan tema membuat minuman tradisional kunyit asem, gula asem dan beras kencur.
“Ada hiburan juga yaitu dengan menyanyikan lagu tradisional. Ada dolanan anak. Pokoknya hari ini semua berbau tradisional, untuk mengingatkan kepada kita pentingnya nguri-nguri budaya Jawa. Dan semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,” ujar Budhi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
