SOLOPOS.COM - Ilustrasi antisipasi corona. (freepik)

Solopos.com, SOLO -- Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Solo menekankan pentingnya pembatasan interaksi sosial (social distancing) untuk mencegah persebaran virus corona semakin meluas.

Sayangnya, IDI menilai penerapan social distancing di Kota Solo belum optimal. Pendapat itu disampaikan Ketua IDI Solo, Adji Suwandono, saat diwawancarai Solopos.com melalui aplikasi Whatsapp, Rabu (18/3/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

5 Wilayah di Jateng Masih Bebas ODP & PDP Corona, Mana Saja?

“Untuk masyarakat Solo bisa dilakukan social distance, pembatasan interaksi sosial sementara waktu untuk menghentikan transmisi lokal itu. Tapi sepertinya memang [sejauh ini] social distancing masyarakat masih kurang,” kata dia.

Adji menduga salah satu penyebab social distance masyarakat Solo masih kurang karena belum semua instansi menerapkan work from home (WFH). Dia mengakui situasinya memang dilematis untuk mendorong WFH bisa optimal di Solo.

Tambah, Warga Wonogiri Karantina Mandiri Karena Kontak Dengan Pasien Corona Jadi 117 Orang

Ada sebagian kalangan yang karena kondisi dan situasinya tidak bisa mengikuti anjuran pemerintah untuk WFH guna mencegah persebaran virus corona. Adji mencontohkan para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang mesti tetap bekerja di rumah sakit dan klinik kesehatan.

Pemkot Solo Dinilai Cukup Sigap

“Masyarakat juga serbasalah, anak-anak yang biasanya sekolah dirumahkan untuk belajar di rumah. Tapi di rumah tak ada yang menjaga. Akhirnya karena berbagai situasi dan kondisi si anak dibawa ke tempat kerja orang tuanya,” urai dia.

Jokowi Umumkan Obat Sembuhkan Pasien Penyakit Virus Corona

Adji mengakui sangat tidak mengenakkan harus berdiam diri di rumah selama 14 hari. Tapi untuk mencegah persebaran virus corona lebih luas, hal itu harus dilakukan. “Jangan sampai terlambat. Harus belajar dari kasus di Italia,” seru dia.

Adji menilai Pemkot Solo cukup sigap menyikapi temuan kasus Covid-19 yaitu dengan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB). Tapi dia menyarankan agar Pemkot segera memperbanyak tempat untuk tes screening awal Covid-19.

Misteri Virus Corona di Seminar Bogor, Panitia Tak Bisa Ditemukan

Selain untuk deteksi dini potensial penyebaran virus itu, tes screening awal penting untuk menenangkan masyarakat. “Saran saya disegerakan dan diperbanyak tempat atau wahana untuk tes screening awal Covid-19,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya