SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Bisnis.com)

Solopos.com, SOLO--Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan strategi pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah dengan mencari titik keseimbangan.

Artinya, penanganan tetap memprioritaskan kesehatan namun jangan sampai mengorbankan ekonomi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Sekretariat Presiden (Setpres), Sabtu (3/10/2020), Jokowi mengatakan penanganan pandemi Covid-19 selama tujuh bulan oleh pemerintah Indonesia mencatatkan hasil yang tak buruk.

Data yang ditampilkan dalam video itu menunjukkan tingkat kesembuhan kasus Covid-19 Indonesia makin baik dari waktu ke waktu. Pada Maret misalnya rasio kesembuhan Indonesia hanya 3,84 persen. Lalu, naik pada April (9,79 persen), Mei (21,97 persen) hingga per 2 Oktober mencapai 74,9 persen (selengkapnya lihat tabel). Capaian ini lebih baik daripada tingkat kesemuhan global yakni 74,43 persen.

Ekspedisi Mudik 2024

Tak hanya itu, jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Indonesia juga terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara berpenduduk besar di dunia. Data per 2 Oktober 2020 menunjukkan Amerika Serikat (AS) memiliki 7.495.136 kasus, India 6.397.896 kasus, Brazil 4.894.229 kasus, dan Rusia 1.149.643 kasus.

Kondisi serupa juga ditemukan pada kasus meninggal dunia akibat Covid-19. AS masih mencatatkan jumlah kematian tertinggi dengan 212.665 kasus disusul Brazil (144.767 kasus), India (99.833 kasus), Meksiko (78.078 kasus). Sementara Indonesia, jumlah kematian mencapai 10.972 kasus.

“Indonesia jauh lebih baik ketimbang negara-negara lain dengan jumlah penduduk yang besar. Sebaiknya, kalau membandingkan ya seperti itu. Kalau Indonesia dibandingkan dengan negara-negara kecil yang penduduknya sedikit tentu perbandingan seperti itu tidak bisa menggambarkan keadaan yang sebenarnya,” kata Jokowi.

Sempat Alami Gangguan Pernapasan, Begini Kondisi Terkini Donald Trump

Penurunan Pertumbuhan Ekonomi

Jokowi juga menyampaikan dampak pandemi Covid-19 memicu penurunan pertumbuhan ekonomi hampir di semua negara. Data Kementerian Keuangan menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,3 persen.

Namun, kondisi ini masih lebih baik ketimbang India (minus 23,9 persen), Spanyol (minus 22,1 persen), Inggris (minus 21,7 persen), Perancis (minus 19 persen dan Meksiko (minus 18,9 persen).
Di level Asia Tenggara, kondisi ini Indonesia juga tak lebih buruk ketimbang negeri jiran Malaysia dengan pertumbahn ekonomi minus 17,1 persen pada kuartal II 2020.

Kondisi lebih memperihatinkan juga terjadi di Filipina (minus 16,5 persen), Singapura (minus 13 persen), dan Thailand (minus 12,2 persen).“Dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara lain misalnya, kinerja ekonomi kita masih lebih baik. Sekali lagi, ini fakta,” ujar Jokowi.

Program Perlindungan Sosial

Pemerintah juga mengegelontorkan dana triliunan rupiah untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Hingga 30 September 2020, pemerintah menyalurkan bantuan Rp36,3 triliun kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).

Selain itu, ada program sembako Rp32,4 triliun, program diskon listrik Rp6,97 triliun, BLT Non Jabodetabek Rp25,54 triliun hingga Kartu Prakerja Rp19,46 triliun. Program perlindungan sosial itu masih ditambah BLT Dana Desa Rp12,28 triliun, Banpres Produktif dan Modal Kerja Rp17,8 triliun, dan Subisidi Gaji Rp13,98 triliun.

“Banyak yang telah pemerintah lakukan, banyak sekali, macam-macam programnya. Di tengah keterbatasan keuangan negara, saya mengambil risiko untuk mengatasi masalah ini,” ujar dia.

Jakarta Kembali Banjir, 56 RT Terendam, 257 Jiwa Mengungsi

Tetap Optimistis

Jokowi juga mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap optimistis dan tidak kehilangan harapan. Ia jua meminta para menteri bekerja lebih baik dan membuat program-program lebih tepat sasaran.

“Masyarakat jangan ragu untuk melapor. Menteri Dalam Negeri telah saya perintahkan untuk terus mendorong pemerintah daerah membuka keran-keran aduan atau masukan untuk perbaikan kebijakan ke depan,” tutur Jokowi.

Ia juga mengklaim kebijakan pembatasan sosial berskala mikro berhasil mengatasi Covid-19 tanpa memperburuk kondisi ekonomi dan kehidupan masyarakat. Dalam video itu, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada dokter, perawat, tenaga medis, Polri, TNI, ASN, dan para sukarelawan.

Jokowi juga mengajak masyarakat berperan penting dalam melawan Covid-19 dengan menyesuaikan diri menaati protokol kesehatan. Masyarakat diminta disiplin melakukan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun.

“Tetap optimis mengatasi masalah. Saya percaya jika kita saling melindungi, saling membantu, saling mengingatkan satu sama lain, kita akan mampu melalui masa-masa sulit ini,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya