SOLOPOS.COM - Menteri Perhubungan Ir. Budi Karya Sumadi, saat membuka Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Leaders Forum resmi dibuka oleh elasa (10/5/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Kegiatan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Leaders Forum resmi dibuka oleh Menteri Perhubungan Ir. Budi Karya Sumadi, Selasa (10/5/2022).

Hadir secara daring, Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi positif dengan terselenggaranya forum diskusi bagi berbagai elemen pembangun Indonesia yang mengusung tema “Indonesia 2045: Sebuah Blueprint”.

“Apresiasi kepada UKSW yang secara konsisten memfasilitasi para pemimpin untuk bertemu sehingga pembangunan Indonesia dapat diwujudkan. Kegiatan UKSW Leaders Forum (ULF-red) menjadi forum yang sangat tepat, baik dari sisi tema maupun timing. Kami berharap dapat membantu pemerintah memberi jawaban dan solusi ilmiah terhadap berbagai tantangan yang harus dihadapi guna wujudkan visi Indonesia Maju 2045,” terangnya.

Di hadapan para peserta yang mengikuti kegiatan ini baik secara luring di Balairung UKSW maupun secara daring, Budi Karya mengatakan bahwa Indonesia memiliki visi yang besar di tahun 2045.

Indonesia diproyeksikan menjadi negara maju dengan kualitas manusia unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kesejahteraan rakyat jauh lebih baik dan merata, memiliki ketahanan nasional, serta pemerintahan yang kuat dan berwibawa.

Baca Juga: UKSW Leader Forum, Wujudkan Visi Jokowi Indonesia Maju 2045

Hal tersebut tentu saja membutuhkan kerja keras bahkan saat ini Indonesia telah dihadapkan tantangan baru dimana harga komoditas pangan dan energi meningkat sangat tinggi.

Oleh sebab itu melalui forum ini pihaknya menekankan bahwa visi menuju Indonesia 2045 membutuhkan perencanaan dan blueprint yang jelas. Hal tersebut diharapkan dapat mengemuka di acara UKSW Leaders Forum ini.

Senada, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga berkesempatan menyambut para peserta yang terdiri dari kaum akademisi, pengusaha, peneliti, mahasiswa, serta masyarakat umum ini mendorong agar setiap elemen masyarakat mengambil bagian dalam proses pembangun Indonesia.

Menurutnya, visi Indonesia Maju 2045 dapat terwujud apabila seluruh masyarakat bergerak cepat dan aktif. Tantangan yang akan muncul kedepan, disebutnya harus dihadapi dengan penuh keberanian. Sebab Indonesia memiliki modal yang besar untuk mengambil setiap peluang untuk memimpin.

Baca Juga: Kisah Dua Wisudawati Terbaik UKSW Salatiga, Hobi Bertanam dan Bernyanyi

Ekonomi Kreatif

“Kembangkan ekonomi kreatif, start up, munculkan para entrepreneur baru sehingga kita dapat pengaruhi dunia. Data sementara saya, tiga start up Indonesia masuk unicorn, ini tunjukkan kita mampu dan kita bisa. Kesempatan inilah yang mesti kita ciptakan dan kita dorong. Ruang-ruang ekspresi dengan dunia digital perlu diperhatikan. Namun juga perlu kehati-hatian saat memanfaatkan lingkungan sehingga dampaknya tidak merusak. Oleh karena itu kampus dan lembaga riset menjadi penting,” tegas orang nomor 1 di Jawa Tengah tersebut.

Dalam gelaran ULF hari pertama ini hadir keynote speaker yakni Dr. Subandi selaku Plt. Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat, & Kebudayaan Bappenas yang mengulas topik mengenai Indonesia 2045: Sebuah Roadmap Menuju Indonesia Maju. Salah satu pokok yang ditekankan oleh Subandi adalah pentingnya menjaga iklim investasi dan ekspor sebagai kunci pemulihan ekonomi dalam upaya mewujudkan visi Indonesia 2045.

Menurutnya, investasi akan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih besar bagi pengangguran pasca pandemi. Sedang ekspor akan mengurangi tekanan defisit transaksi berjalan seiring dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi domestik.

Baca Juga: Tangani Covid-19, UKSW Salatiga Audiensi dengan Wali Kota Yuliyanto

Investasi dan ekspor dikatakannya akan meningkatkan kapasitas produktif perekonomian yang sempat turun karena dampak krisis covid-19. Peningkatan kapasitas produktif terjadi melalui peningkatan stok kapital dan produktivitas.

Narasumber lainnya yang turut membagikan ide dan gagasan dalam ULF hari pertama adalah Pimpinan Wilayah BNI 05 Semarang, Bambang Setyatmojo, ST., MM., serta Managing Director PT. Nojorono Tobacco International, Ir. Arief Goenadibrata, M.B.A.

Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D., menuturkan ULF kali pertama digagas pada tiga tahun lalu untuk menjadi sebuah wadah percakapan bagi para pemimpin dan mahasiswa sebagai calon pemimpin. Wadah ini menjadi upaya bersama para pemimpin dalam menggerakkan peradaban bangsa untuk terus maju.

“Dalam ULF pemimpin yang telah berpengalaman kami undang untuk datang dan membagi wawasan, pengalaman, pemikiran, kebijaksanaan kepada sesama pemimpin dan juga kepada mahasiswa sebagai calon pemimpin. Isu-isu fundamental, besar, penting, krusial, problematik dapat dibahas disini sehingga hasilnya dapat menjadi komitmen bersama,” imbuhnya.

Baca Juga: Peduli Sesama, DCSW UKSW Salatiga Beri Bantuan untuk Korban Merapi

Pada gelaran kali ini, isu yang diangkat adalah visi Presiden Joko Widodo untuk mencapai Indonesia Maju 2045. Visi tersebut sentral dan karenanya harus dimengerti dengan baik agar menjadi pemandu seluruh pergerakan pembangunan Indonesia dari saat ini ke 2045.

Sebagai Rektor UKSW yang didirikan oleh para founding fathers untuk ikut mengawal perjalanan RI, Neil menyatakan bahwa UKSW kini mengambil posisi untuk menjadi unsur pendukung pencapaian visi presiden tersebut.

“Oleh karena itu, ULF diharapkan tidak hanya menjadi wadah berbagi pandangan tapi juga momentum membangun kerjasama startegis antara banyak unsur masyarakat dan bangsa ini. Kami sudah memulai komitmen itu, kami mengundang pihak lain untuk memajukan bangsa ini melalui kolaborasi-kolaborasi strategis,” ujarnya.

Rektor menambahkan kegiatan ULF masih akan berlangsung hingga Jumat (13/5/2022). Pada hari kedua besok, acara akan dimulai pukul 08.00 hingga selesai secara hybrid dengan sejumlah narasumber yang akan hadir untuk menyampaikan arah pandangan terkait visi Indonesia 2045.

Rekomendasi
Berita Lainnya