Rabu, 20 Juni 2012 - 07:44 WIB

Menatap masa depan Solo

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

internet

[SPFM], Walikota Solo Joko Widodo adalah sosok fenomenal. Selama menjadi walikota, dan sekarang di tengah periode kedua kepemimpinannya bersama Hadi Rudyatmo—yang lebih dikenal Rudy—ada sejumlah gebrakan yang dilakukan. Pada awal duet Jokowi-Rudy telah berhasil memboyong lebih dari 1.000 pedagang kaki lima (PKL) dari kawasan Monumen Juang ’45 Banjarsari ke Notoharjo di Semanggi, Pasar Kliwon yang nyaris tanpa gejolak.

Advertisement

Nasib Jokowi akan ditentukan di Pilkada Jakarta. Bila menang, pasti dia akan meninggalkan Kota Solo. Sebaliknya bila gagal di Pilkada Jakarta, dia akan kembali ke Solo. Satu hal yang perlu diingat, periode kedua ini merupakan jabatan terakhir Jokowi sebagai walikota Solo. Jadi, kalah atau menang di Pilkada Jakarta, Jokowi akan tetap meninggalkan Kota Bengawan (saat jabatannya sebagai Walikota berakhir).

Lantas bagaimana masa depan Kota Solo tanpa Jokowi? Apakah Solo akan kembali kumuh? Bagaimana dengan kelanjutan program-program yang dinilai sebagai prestasi Jokowi? Bagaimana pola kepemimpinan Jokowi sehingga dia menjadi ikon Kota Solo?  Sampaikan pendapat dan komentar Anda melalui Dinamika 103 edisi Rabu (20/6) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telpon [0271] 739389, 739367. [SPFM/PUSDOK/ary]

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif