SOLOPOS.COM - Menara Masjid Agung Al Aqsha Klaten. (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Menara Masjid Agung Al Aqsha Klaten bakal dibuka untuk umum pada 2020 mendatang.

Menara itu bakal dilengkapi perpustakaan yang berisi sejarah pendirian masjid yang berlokasi di tepi jalan raya Klaten-Solo, Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan proses finishing proyek masjid itu kelar tahun ini.

"Setelah nanti proyek selesai segera dibuka untuk umum," kata dia saat ditemui wartawan di Kecamatan Jogonalan, Minggu (27/10/2019).

Setelah finishing bangunan menara rampung, Mulyani menjelaskan ada penambahan ruang perpustakaan berisi sejarah pendirian masjid.

Untuk diketahui, Masjid Agung Al Aqsha Klaten mulai dibangun pada masa Bupati Klaten, Sunarna, pada 2012 lalu. Masjid itu diresmikan pada November 2015 oleh Sunarna dan mulai dibuka untuk umum pada Juni 2016 pada masa pemerintahan Bupati Klaten, Sri Hartini.

Sementara, proyek pembangunan menara dimulai pada 2015. Sebelum dibangun, kawasan Masjid Agung Al Aqsha Klaten merupakan Terminal Bus Jonggrangan. Sementara, kawasan parkir masjid hingga menara masjid merupakan kompleks SMAN 3 Klaten.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperwaskim) Klaten, Pramana Agus Wijanarko, mengatakan kelanjutan proyek pembangunan menara masih berlangsung. Proyek tahun ini menyasar pada proses finishing menara tersebut.

Selain itu ada penambahan fasilitas lain di dekat menara berupa pembangunan toilet.

Pramana mengatakan setelah proses finishing rampung tahun ini, menara tersebut dibuka untuk umum pada 2020. Salah satu daya tarik menara yakni gardu pandang yang melingkar pada dinding menara sisi atas.

Kelanjutan proyek pembangunan menara Masjid Al Aqsha Klaten tahun ini menggunakan anggaran APBD 2019 dengan pagu anggaran Rp892 juta. Sebagai informasi, proyek pembangunan menara itu sudah dimulai pada 2015 dengan anggaran Rp11 miliar.

Namun, proyek pembangunan menara mandek pada 2016 dan 2017 setelah ketinggian gardu pandang disoal DPRD.

Gardu pandang pada ketinggian 35 meter dinilai tak sesuai desain awal yakni 45 meter dari total ketinggian menara 66,6 meter. Proyek baru dilanjutkan pada 2018 dengan pagu anggaran Rp4 miliar melalui APBD Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya