SOLOPOS.COM - Zona industri Puspiptek.

Banner Ekspedisi Pendidikan

Solopos.com, SERPONG — Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Tecknologi (Puspiptek) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi tempat sinergi antara unsur pemerintah, akademisi, dan dunia industri. Di tempat ini lebih dari 6.000 peneliti dari berbagai disiplin ilmu terus berinovasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Sub Bagian Perencanaan Protokol dan Humas Puspiptek Serpong 1, Arti Juwita, didampingi petugas layanan Humas Puspiptek Serpong 4, Sari Nila Krisna, menyebut adanya zona edukasi di Puspiptek yang mengoneksikan triple helix dalam satu kawasan membuat proses invensi (penciptaan) menjadi inovasi mengalir dalam satu kawasan tersebut.

Potret pengembangan di Puspitek Serpong ini terekam saat Ekspedisi Pendidikan 2022 yang digelar Solopos Media Group mengunjungi kawasan itu, beberapa waktu lalu. Ekspedisi Pendidikan 2022 didukung Epson, ITS, UT, ITS PKU Muhammadiyah, Yayasan Pendidikan Djamaatul Ikhwan, dan BMW Astra.

Baca Juga: Tim Ekspedisi Pendidikan 2022 Jelajahi Inovasi ITS Surabaya

Arti menyebutkan Puspiptek memiliki 5.000-6.000 periset dan memiliki fasilitas zona bisnis inkubasi yang luasnya mencapai 27 hektare.

“Pada 2022, organisasi riset di bawah BRIN akan berkembang dari tujuh organisasi menjadi 18 organisasi dengan 51 pusat riset. Organisasidan pusat riset di dalamnya dinamis. Nah, suatu produk berstandar itu didampingi oleh lembaga atau kementerian terkait di zona bisnis teknologi,” dia.

Kawasan Puspiptek Serpong.
Kawasan Puspiptek Serpong.

“Semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan aspek legalitas suatu produk atau badan usaha supaya bisa diterima masyarakat itu ada di zona itu. Impiannya bisa lahir ponsel nusantara, televisi nusantara, dan seterusnya. Bergabungnya semua periset itu akan menjadi kekuatan besar untuk menggapai impian itu,” ujarnya.

Baca Juga: PT Inka dan PT KAI Gandeng BRIN Untuk Pengujian Bogie KA Baru

Tidak hanya itu, BRIN juga mendukung riset yang dilakukan di perguruan tinggi. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyiapkan infrastruktur bagi dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan lewat program hibah riset untuk perguruan tinggi.

“Para periset tidak perlu lagi pusing lagi soal alat atau infrastruktur yang dibutuhkan karena sudah disediakan BRIN. Alokasi anggaran hibah riset juga tersedia. Kalau dulu diberi hibah riset Rp1 miliar tetapi peralatan riset yang dibutuhkan Rp30 miliar, ya percuma kan?” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya