SOLOPOS.COM - Gerald Sokoy, mantri kesehatan yang hilang saat penyerangan oleh KKB saat dijemput di Bandara Sentani, Jayapura, Sabtu (25/9/2021). (Facebook)

Solopos.com, JAYAPURA — Gerald Sokoy, mantri kesehatan yang hilang saat penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pada 13 September 2021 lalu akhirnya kembali.

Namun kembalinya mantri kesehatan Gerald Sokoy masih diselimuti misteri apakah benar ia disandera KKB atau tidak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Direktur Reskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengatakan penyidik telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Gerald Sokoy yang diserahkan KKB ke Pemda Pegunungan Bintang, Sabtu (25/9/2021) lalu.

Diperiksa Pekan Ini

“Memang kami sudah menjadwalkan untuk meminta keterangan dari yang bersangkutan, Gerald Sokoy dalam pekan ini. Selain Gerald juga akan meminta keterangan dari empat nakes yang bertugas di Puskesmas Kiwirok yang terluka dan sempat dirawat di RS Marthen Indey, Jayapura,” kata Kombes Faizal di Jayapura kepada Antara, Minggu (26/9/2021) malam.

Baca Juga: Bharada Korban KKB Dimakamkan di Aceh 

Ia mengatakan, sebelumnya penyidik sudah meminta keterangan dari lima nakes yang tidak dirawat di rumah sakit.

Dari pengakuan mereka terungkap beberapa pelaku pembakaran di kenal dan merupakan penduduk Kiwirok.

“Memang benar di antara para pelaku ada beberapa orang diantaranya yang dikenal para nakes, ” kata Faisal.

Tambah Personel

Faizal yang juga menjabat Komandan Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi mengaku untuk memulihkan pengamanan di Kiwirok sudah menambah personel.

Berapa banyak personel yang akan ditambah belum dapat dipastikan, mengingat Minggu (26/9/2021) pagi terjadi kontak tembak yang menewaskan Bhayangkara Dua Muhammad Kurniadi.

Sebelumnya Selasa (21/9/2021) Pratu Ida Bagus Putu, anggota Yonif 403/WP, gugur dalam kontak tembak dengan KKB di Kiwirok saat mengamankan lapangan terbang untuk proses evakuasi jenazah tenaga kesehatan Gabriela Meilan.

Baca Juga: Evakuasi Tenaga Kesehatan Korban Penyerangan KKB di Pegunungan Bintang Papua 

Seorang tenaga kesehatan yakni Grabiela Meilan meninggal dunia karena terjatuh ke jurang dan dianiaya saat berusaha lari untuk menghindari penganiayaan anggota KKB, sedangkan empat orang lain yang menjadi korban serangan anggota KKB harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey di Jayapura.

Keamanan Distrik Kiwirok terganggu sejak Senin (13/9/2021), ketika kelompok KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.

Bakar Fasilitas Umum

Dalam baku tembak tersebut seorang prajurit terluka, komandan operasi KKB Ngalum Kupel Elly M Bidana tewas, dan dua anggota KKB terluka.

Anggota KKB juga dilaporkan membakar fasilitas umum serta menyerang tenaga kesehatan di Kiwirok.

Sementara itu, seorang mantri hilang saat penyerangan, Gerald Sokoy, akhirnya kembali dengan selamat, Sabtu (25/9/2021).

Meski dikembalikan oleh KKB, belum diketahui apakah tenaga kesehatan itu disandera atau tidak.

Tokoh Gereja

Kembalinya Gerald Sokoy berawal dari koordinasi yang dilakukan oleh tokoh masyarakat setempat melalui SSB dengan pihak tokoh gereja yang ada di Kiwirok.

Selotius Taplo salah satu tokoh masyarakat Kiwirok yang membantu dalam proses penjemputan Gerald Sokoy ini mengatakan, setelah dibangun komunikasi dengan toko gereja, Gerald dibawa ke Distrik Okika salah satu distrik pemekaran

Saat prosesi penyerahan Gerald Sokoy tidak banyak bersuara.

Dia hanya sekali berbicara memberikan keterangan pers saat diberi kesempatan berbicara.

Baca Juga: Ini Dia Jejak Para Jenderal di Perusahaan Tambang Papua 

“Pertama saya sampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus karena saya sudah sampai di sini dengan selamat. Kejadian saat itu tanggal 13 September, pagi pagi, kami siap mau pelayanan. Tiba-tiba ada yang teriak suruh keluar dari rumah. Kita mau bakar rumah-rumah ini, katanya. Jadi kita mau keluar. Karena takut sekali jadi lari saja keluar. Saya lari duluan keluar. Saya langsung lompat ke jurang,” ungkapnya.



Gerald mengaku sempat mendengar suara tembakan senjata api dari dalam rumah yang ditempati bersama rekannya.

Terus Berlari

Hal itu semakin membuatnya takut hingga terus berlari hingga terjatuh ke jurang sedalam 300 meter.

“Sudah itu saya lari terus, tidak pernah balik ke belakang lagi. Turun di kali, sampe sudah mulai tenang baru saya jalan pelan-pelan, sampai di mana saya bisa tidur, saya tidur sampai saya selamat hari ini,” singkatnya.

Karena alasan keamanan dan kesehatan Gerald, pihak keluarga masih keberatan untuk menceritakan detail dari peristiwa hilangnya tenaga kesehatan itu.

Gerald juga tidak menyebut secara pasti apakah dia disandera pihak KKB atau tidak.

Namun dia mengakui kebenaran foto dirinya bersama sejumlah anggota KKB yang sempat beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

“Iya itu benar saya, ” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya