SOLOPOS.COM - Warga mengecek gorong-gorong di RW 003 Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (28/5/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Warga Kelurahan Jebres mengeluhkan masalah banjir akibat gorong-gorong di bawah rel kereta api tidak bisa membuang air dengan cepat saat debit air dari air hujan semakin besar di RW 003 Kelurahan/Kecamatan Jebres, Solo. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo janjikan masalah drainase rampung pada 2023.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (28/5/2021), wilayah RW 003 menjadi wilayah terendah dibandingkan RW 001, RW 002, dan RW 003 Kelurahan Jebres. Air bermuara ke anak sangai setempat yang memiliki lebar hingga kira-kira 2,5 meter.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Namun, ujung anak sungai semakin sempit dengan diameter pipa 50 sentimeter. Di atas saluran air yang melintang di bawah rel kereta api ini terdapat rumah warga setempat.

Baca juga; Kisah Heroik Hanra, Hanyut Dan Meninggal Saat Selamatkan Warga Dari Banjir Solo 1966

Banjir Puluhan Tahun

Sekretaris RW 003 Kelurahan Jebres, Solo, Agung Raharjo, menjelaskan ada puluhan rumah yang berpotensi terendam banjir saat terjadi hujan. Warga menghadapi masalah banjir selama puluhan tahun.

“Intensitas banjir semakin cepat akhir-akhir ini. Hujan selama 30 menit membuat jalan tidak bisa dilintasi kendaraan. Hujan satu jam, ini enggak kelihatan [pagar jembatan terendam banjir],” kata dia kepada wartawan.

Agung mengatakan Presiden Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo pernah melebarkan anak sungai untuk mengatasi banjir namun masalah banjir belum tuntas akibat saluran air berdiameter 50 sentimeter tersebut belum dilebarkan. Upaya pelebaran saluran air harus dilakukan PT KAI, bukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Dia berharap Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bisa menyampaikan masalah banjir kepada Presiden supaya Kementerian Perhubungan memberikan solusi.

Baca juga: Cerita Pilu Warga Tanah Abrasi di Pesisir Demak yang Terancam Tenggelam

Ketua RW 001 Kelurahan Jebres, Sidik, menjelaskan wilayah terdampak banjir yaitu RW 001, RW 002, RW 003, dan dan RW 004 Kelurahan Jebres. Terdapat empat drainase RW 001 yang menuju RW 003 tapi ada sejumlah drainase yang tidak berfungsi.

“Air yang ke wilayah kami dari simpang Panggung. Kami mengajukan perbaikan saluran melalui Musrengbangkel enam tahun terakhir tapi belum ada tindak lanjut,” paparnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kota Solo, Endah Sitaresmi Suryandari, menjelaskan satu-satunya solusi mengatasi banjir harus melebarkan gorong-gorong yang melintasi di bawah rel kereta api. Pemkot Solo pernah melebarkan anak sungai yang berfungsi untuk menampung air di wilayah setempat.

“Hanya sekedar saja untuk menampung air tapi enggak seberapa dibandingan area dan air yang masuk. KAI enggak merespon dari dulu,” ungkapnya.

Baca juga: Unik! Kuliner Gule Goreng Cuma Ada di Solo, Pernah Coba?

Gibran menjelaskan akan segera berkoordinasi dengan PT KAI untuk mengatasi banjir. Dia menargetkan masalah saluran air yang berdampak banjir di Kota Solo rampung 2022 sampai 2023.

“Pengerjaan drainase harus menyeluruh [ke semua wilayah kelurahan]. Nanti kami garap paralel. Kalau persial, yang A digarap dulu, nanti wilayah lain banjir,” kata dia.

Menurut dia, ada beberapa selokan di wilayah Kota Solo yang tidak berfungsi. Perbaikan drainase bakal berdampak ke sejumlah rumah warga setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya