SOLOPOS.COM - (FOTO: Istimewa)

(FOTO: Istimewa)

Carilah nama Candra Malik dalam daftar musikus Tanah Air. Tahun lalu, nama itu mungkin sulit dilacak lantaran laki-laki yang biasa disapa Gus Candra ini bukanlah seorang musisi. Selama ini, orang mengenalnya sebagai seorang jurnalis sekaligus kolumnis yang akrab dengan dunia sufi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Secara mengejutkan ia mendadak menjadi seorang penyanyi dan pencipta lagu. Album Kidung Sufi Samudera Cinta yang baru dirilis Juni lalu merupakan salah satu bukti keseriusannya menekuni dunia musik.

Album yang berisi 12 lagu itu terbilang cukup istimewa. Ia menggamit maestro-masetro Tanah Air dalam pembuatan album tersebut seperti KH Ahmad Mustafa Bisri atau Gus Mus, Idris Sardi, Emha Ainun Nadjib, Addie MS, Sujiwo Tedjo, Tri Utami, Dewa Budjana, Tohpati hingga Hendri Lamiri dan Dik Doank. Para maestro itu, menurutnya, merespons positif kehadiran Kidung Sufi.

Album Kidung Sufi yang dibuat sejak September 2011 diakuinya membawa misi khusus sebagai album pembeda dari kebanyakan lagu maupun album religi lainnya. Salah satu yang membuat beda adalah jenis musik yang dipilih yakni pop, reggae, jaz hingga klasik. Jangan harap menemukan irama musik padang pasir dan rebana dalam album religi tersebut. Memang disengaja tidak ada genre musik itu.

“Saya ingin menunjukkan kultur itu tidak sama dengan religi dan bahwa Islam tidak selalu Arab, begitu juga sebaliknya,” ujarnya kepada Espos, Minggu (17/6).

Soal jalan hidupnya yang berubah ke dunia musik, Gus Candra menyebut semua itu terjadi setelah ia menerima “isyarat dari langit” untuk membuat album dakwah. Ia mengakui memasuki industri musik bukanlah pilihannya tapi ia menyebut hal itu untuk memenuhi bagian kecil takdirnya. Dengan jujur, jurnalis ini mengaku bukanlah orang yang akrab dengan dunia musik. Jangankan memainkan gitar, menyanyi pun ia tidak bisa.

“Ketika menemukan penanda kehidupan yang saya lakukan sami’na wa’atho’na, mendengar dan melaksanakan. Walau tidak bisa bermusik tapi ketika memulainya dengan keyakinan Bismillah akhirnya bisa,” katanya.

Ketika Allah menugaskan sesuatu, lanjutnya, semua akan dibereskan. Boleh percaya atau tidak, Gus Candra meyakini ia seperti diberi ilmu laduni atau ilmu yang datangnya dari Tuhan sehingga dalam waktu yang singkat ia bisa menyanyi dan mengarang lagu.

Life is so easy for sufi. Semua dimudahkan, maestro-maestro yang saya gandeng semuanya tidak dibayar. Begitu juga dengan musisi dan budayawan yang terlibat dalam pembuatan video klip seperti Marzuki Muhammad dari Jogjakarta Hip Hop Foundation, Heru Shaggydog, Butet Kertarejasa dan Djaduk Ferianto serta Alissa Wahid. Mereka mau datang, saya bersyukur sekali,” ungkapnya.

Pembuatan album yang diakui Gus Cadra mendapat restu dari mursyidnya itu diharapkan dapat menyentuh hati pendengarnya. “Terserah orang mau menyikapi seperti apa album tersebut, hal sederhana yang ingin saya lakukan mudah-mudahan dapat menyentuh hati,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya