SOLOPOS.COM - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. (Bisnis-Eusebio Chrysnamurti)

Solopos.com, SOLO -- Menteri Ketenagakerjaan atau Menaker Ida Fauziyah berharap program bantuan subsidi upah yang biasa dikenal BSU bisa dilanjutkan di 2021.

Bahkan, pihaknya akan mendukung keberlanjutan program yang menyasar pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta itu. Pasalnya, BSU ini terbukti memberikan efek positif terhadap memulihkan daya beli para pekerja.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cegah Klaster Covid-19 Keluarga, Desa Kadokan Sukoharjo Rutin Penyemprotan Disinfektan Ke Rumah Warga

Untuk saat ini, keberlanjutan program bantuan subsidi upah di 2021 masih digodok oleh pemerintah.

"Kementerian kami tentu sangat siap mendukung program yang baik ini kembali muncul di tahun depan. Kita tengah persiapkan desain kebijakan secara bersama-sama," kata Ida dalam rilis yang diterima Solopos.com pada Rabu (16/12/2020).

Gara-Gara Pandemi Covid-19, Pemdes Jogosetran Klaten Batal Dapat Investor Kelas Kakap

Gandeng Pihak Eksternal

Pada kesempatan itu, ia juga menerangkan dalam penyaluran BSU 2020, pihaknya selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Hal ini dibuktikan Kementerian Ketenagakerjaan yang melibatkan pihak eksternal seperti KPK, BPK, dan BPKP untuk ikut mendampingi jalannya proses penyaluran bantuan. Pada pertengahan penyaluran BSU termin pertama, Kemnaker bersama dengan BP Jamsostek juga turut menggandeng Ditjen Pajak Kementerian Keuangan untuk melakukan pemadanan data penerima.

Liga Inggris: Arsenal Vs Southampton Berakhir 1-1, Gabriel Dapat Kartu Merah

"Ini prinsip kehati-hatian yang kami lakukan mengikuti rekomendasi KPK. Upaya ini dilakukan semata-mata untuk memberikan keyakinan kepada kita semua bahwa BSU ini tepat sasaran," tambah dia.

Hinggga 14 Desember 2020, capaian realisasi BSU mencapai Rp27,96 triliun atau 93,94 persen. Untuk kekurangannya, akan disalurkan hingga akhir Desember 2020.

Sopir Bus Dan Angkutan Umum Di Terminal Penggung Boyolali Dicek Kesehatan dan Tes Swab

Tercatat beberapa tantangan dalam melakukan realisasi BSU. Pada realiasi termin pertama memang ditemukan sejumlah rekening bermasalah. Hal ini terungkap dari laporan bank-bank penyalur.

"Kenapa tidak bisa 100 persen terealisasi, karena laporan bank penyalur mengatakan terdapat data rekening yang bermasalah dan tidak dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas adanya rekening retur tersebut, kami tidak diam. Kami kembalikan kepada BP Jamsostek untuk diperbaiki," ujar Ida.

Jadi Kata Terpopuler di Pencarian Google, Ini Arti Ghosting

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya