SOLOPOS.COM - Ilustrasi demo buruh menuntut upah minimum yang layak. (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

Solopos.com, JAKARTA -- Ancamana aksi boikot Indomaret oleh dua serikat buruh, yakni Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), mulai direalisasikan per Kamis (27/5/2021) ini. Rencana aksi ini sudah digaungkan sejak beberapa waktu lalu menyusul dipidanakannya Anwar Bessy oleh perusahannya,  PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group), dengan tuduhan merusak aset.

Terkait aksi tersebut, Direktur Pemasaran Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf,  mengatakan belum bisa memberikan tanggapan saat dimintai komentar oleh wartawan pada Rabu (26/5/2021). Ia mengaku baru tahu rencana boikot Indomaret itu dari media.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

"Kami belum bisa kasih komentar. Kami tahu dari media," ungkap Wiwiek, seperti dilaporkan Kompas.com.

Lantas apakah boikot ini akan benar-benar berdampak bagi Indomaret?

Jika seruan boikot ini diikuti oleh seluruh anggota KSPI dan FSPMI bisa jadi dampaknya akan signifikan.

Menurut Presiden KSPI, Said Iqbal, organisasinya memiliki 2,2 juta anggota yang tersebar di 30 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten dan kota. Sedangkan FSPMI beranggotakan lebih dari 250 buruh (sebelumnya tertulis 250.000) di 24 provinsi dan lebih dari 200 kabupaten dan kota.

"Bisa dipastikan akan terjadi loss penjualan produk Indomaret, karena buruh dalam beberapa hari ke depan akan menjalankan rencana boikot tersebut," ujarnya.

Kampanye Boikot Indomaret

Dia mengatakan, ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam kampanye boikot Indomaret. Pertama, melakukan aksi berkesinambungan di depan kantor-kantor Indomaret di seluruh Indonesia.

Kedua, melakukan aksi buruh dengan membentangkan spanduk dan poster di ratusan toko Indomaret dengan tulisan boikot produk Indomaret dan tidak berbelanja di toko-toko Indomaret. Sebab, perusahaan diduga mengkriminalisasi buruhnya serta tidak membayarkan hak-hak buruh sesuai peraturan perusahaan yang berlaku.

"Kami akan menggalang aksi solidaritas buruh dari perusahaan lain untuk melakukan aksi di toko-toko Indomaret," kata Said Iqbal.

Ketiga, organisasi akan mengeluarkan instruksi agar anggota KSPI dan FSPMI tidak berbelanja di toko Indomaret di seluruh Indonesia, jika Anwar Bessy tidak dibebaskan dan hak-hak buruh tidak diberikan.

Baca Juga: Buruh Ancam Boikot, Manajemen Indomaret Tetap Berpikir Positif

Keempat, melakukan kampanye internasional di sidang ILO pada Juni 2021 dengan tema Indomaret sebagai perusahaan ritel terbesar di Indonesia mengabaikan hak-hak buruh dan mengkriminalisasi buruhnya.

Kelima, melakukan aksi di kantor-kantor instansi pemerintah untuk menyuarakan agar Anwar Bessy dibebaskan. Keenam, akan melakukan aksi terus-menerus di kantor Bursa Efek Indonesia di Jakarta. Sebab, Indomaret Group adalah perusahaan terbuka (Tbk) sehingga berkewajiban, salah satunya memenuhi hak-hak buruh termasuk membuat PKB.

Selain keenam hal di atas, kata Said Iqbal, KSPI dan FSPMI juga akan melakukan langkah-langkah lain yang akan diputuskan kemudian.

"Semua kegiatan di atas akan dilakukan oleh KSPI dan FSPMI dengan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku dan standar protokol kesehatan sesuai arahan Satgas Covid-19," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya