SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA–Sejumlah produk animasi sudah familiar bagi masyarakat di Indonesia, terutama kaum milenial.

Hal ini menjadi peluang pula bagi perekonomian dalam negeri.

Promosi Kinerja Positif, Telkom Raup Pendapatan Konsolidasi Rp149,2 Triliun pada 2023

Sayangnya, mengutip Perpres No. 74/2022 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN), industri animasi di Indonesia yang terdiri atas film animasi, video, dan fotografi ternyata belum berkontribusi besar bagi PDB Nasional.

Pada 2016, kontribusi sektor tersebut terhadap PDB Nasional terbilang kecil, yaitu senilai 0,017% dengan nilai ekspor senilai US$1.161.

Namun, tidak besar bukan berarti tak tumbuh. Berdasarkan rekam jejaknya, sepanjang 2014-2016 sektor animasi berada dalam tren pertumbuhan tergolong makin pesat.

Pada 2014, laju pertumbuhan sebesar 5,31%. Sementara pada 2016, tingkat pertumbuhannya berada pada kisaran 10,09%.

Baca Juga: Usung Cerita Semarang, Mahasiswa Udinus Bikin Film Animasi Si Warik

Pasar animasi Indonesia masih banyak yang diisi oleh produk impor. Namun demikian, hasil karya lokal sebagian besar berorientasi ekspor.

Jumlah penduduk yang bekerja di sektor tersebut pada 2016 berjumlah 39.546 orang yang tersebar di 2.418 perusahaan.

Pelaku industri animasi masih terpusat di kota-kota besar. Adapun, masalah di industri animasi Tanah Air adalah belum banyaknya perusahaan distributor yang mampu memasarkan film-film animasi dalam negeri menjadi penghambat perkembangan industri animasi.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Mengintip Kontribusi Industri Animasi terhadap PDB Indonesia

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya