SOLOPOS.COM - Massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Soloraya membawa poster saat menggelar aksi di Bundaran Gladak, Solo, Jumat (9/3/2012). (Dok/JIBI/Solopos)

Menteri Agama meminta Hizbut Tahrir Indonesia tidak mengusik Pancasila.

Solopos.com, JAKARTA — Organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) diminta tidak mengusik Pancasila, Konstitusi, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika, yang telah menjadi konsesus nasional.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan Pancasila merupakan konsekuensi logis dari kemajemukan yang ada di Indonesia. Pancasila juga telah lama disepakati oleh seluruh elemen bangsa sebagai dasar negara.

“Pemilihan Pancasila telah melalui perdebatan panjang, baik di Konstituante, dan pembahasan amandemen UUD 1945 di MPR periode 1999-2002,” kata Lukman, Kamis (1/12/2016).

Lukman menuturkan HTI harus menghindari benturan dengan kelompok Islam lain yang sepakat dengan Pancasila sebagai konsensus final di Indonesia. Indonesia memiliki kondisi khusus yang menjadikan Pancasila sebagai pilihan terbaik dalam bernegara.

Menurutnya, selama ini nilai-nilai Islam sebenarnya sangat kental mewarnai Pancasila, Konstitusi, dan aturan di bawahnya. Hal itu terlihat dari adanya pendidikan agama, pengadilan agama, ekonomi syariah, dan perbankan syariah.

“Kalau HTI ingin mengusung khilafah, maka akan berhadapan dengan alat negara, seperti TNI dan Polri. Ini harus dihindari, agar nilai Islam yang diperjuangkan dapat diterima berbagai pihak,” ujarnya.

HTI sendiri menganggap Indonesia saat ini rawan dikuasai dan dijajah oleh pihak asing dari segi ekonomi, sosial, politik, budaya, dan kekuasaan. HTI selama ini menjadi ormas yang paling aktif menyuarakan pendirian khilafah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya