Jakarta--Kementerian Agama tengah mengkaji kemungkinan untuk menyatukan kriteria hisab dan rukyat. Diharapkan ke depan tidak ada lagi perbedaan soal penetapan awal Ramadan dan Idul Fitri.
“Ada keinginan untuk menyatukan kriteria menghisab atau merukyat. Diharapkan ke depan tidak ada lagi perbedaan,” ujar Menteri Agama Suryadharma Ali usai sidang Itsbat di Kementerian Agama Jl Lapangan Banteng, Selasa (10/8).
Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI
Menurut Suryadharma, ada beberapa hal yang harus disamakan. Jika terwujud, hal ini merupakan langkah besar untuk menyatukan umat Islam di Indonesia.
“Kriteria mengenai cara dan ketentuan seperti apa melihat hilal. Nanti disepakati bersama berapa derajat, dan alat-alatnya apa saja,” terang dia.
Menurut pria berkaca mata ini, realitanya memang ada sebagian umat Islam yang berpuasa lebih dulu.
Namun pihaknya, maupun ormas-ormas Islam yang lain telah meminta keterangan dari mereka yang lebih dulu berpuasa. Menurutnya, harus ada yang menjadi dasar kenapa puasa sudah dilakukan lebih awal.
“Mereka minta atas dasar apa lebih dulu puasanya? Jadi tahu dasarnya,” tutupnya.
dtc/nad