SOLOPOS.COM - Sketsa seniman Italia abad ke-16 atas memedi Jawa, wewe (en.wikipedia.org).

Memedi Jawa yang terbilang populer adalah wewe. Tetapi tahukan Anda, memedi yang gemar menculik anak-anak itu ternyata memiliki saudara sejenis di pelbagai belahan Planet Bumi?

Solopos.com, SOLO —  Masyarakat suku Jawa akrab dengan memedi atau hantu. Salah satunya adalah wewe yang terkenal sebagai memedi yang gemar menculik anak-anak. Wewe yang terbilang paling kondang adalah wewe dari Gombel, salah satu kawasan di perbukitan Kota Semarang.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Menurut pemaparan dalam en.Wikipedia.org, wewe berasal dari roh wanita yang bunuh diri karena tak tahan dengan sanksi sosial dari para tetangga setelah ia membunuh suaminya yang berselingkuh. Sang suami ia pergoki sedang berhubungan badan dengan wanita lain karena ia sendiri mandul.

Kematian tak wajar itulah yang konon membuat wanita itu menjadi sosok hantu wewe. Dan karena cerita itu berasal dari daerah Gombel, Semarang, maka ia lebih dikenal dengan julukan wewe Gombel.

Penculik Anak
Selanjutnya dalam id.Wikipedia.org dijelaskan wewe Gombel dalam tradisi Jawa bermakna roh jahat atau hantu yang suka mencuri anak-anak. Namun ditegaskan, hantu wanita itu tidak memiliki niat untuk mencelakai anak tersebut.

Pendapat mengenai perilaku wewe Gombel yang gemar menculik anak-anak itu dijelaskan pula oleh Suwardi Endraswara. Melalui buku Dunia Hantu Orang Jawa: Alam Misteri, Magis, dan Fantasi Kejawen (2004), guru besar Pendidikan Bahasa Jawa pada Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menjelaskan wewe Gombel tergolong sebagai hantu tua penyambar anak-anak yang berjalan sendirian di waktu sore hari.

Oleh karena itulah, kisah wewe Gobel tersebut banyak digunakan oleh para orang tua untuk menakut-nakuti anak mereka agar bersikap lebih baik. Kisah wewe Gombel itu terutama dijadikan alasan para orang tua untuk melarang anak-anak mereka agar tidak keluar rumah di kala senja atau malam hari.

Selain wewe Gombel, ada pula penggambaran hantu lainnya di belahan dunia lain, yang kisahnya digunakan untuk menakuti anak-anak. Sosok-sosok hantu tersebut digunakan oleh para orang tua di negara yang bersangkutan, untuk menakuti anak-anak mereka agar berperilaku baik. Berikut ulasan ringkasnya sebagaimana yang terpapar dalam en.Wikipedia.org.

Bogeyman

Bogeyman adalah hantu yang dikenal di kawasan Eropa.  Sosoknya digunakan oleh para orang tua di Eropa untuk menakut-nakutii anak-anak mereka yang berperilaku buruk agar menjadi baik. Bogeyman yang dianggap sebagai monster itu tidak digambarkan secara spesifik. Namun, kisah bogeyman tersebut kabarnya banyak digunakan oleh para orang tua di kawasan Eropa untuk menjadikan anak mereka lebih baik. “Jika kamu nakal, maka akan ditangkap oleh monster bogeyman,” begitulah kira-kira yang akan dikatakan oleh orang tua di Eropa kepada anaknya yang nakal.

El-Coco
El-Coco adalah mitos hantu berikutnya yang digunakan oleh para orang tua, yakni di negara Spanyol untuk membuat anak-anak mereka tidur dengan baik. Mitos tentang sosok El-Coco itu pun dikenal di Amerika Latin.  Sementara di kawasan Meksiko-Amerika yang mengenal El-Coco dengan istilah El-Cucuy, menggambarkan sosoknya sebagai raksasa jahat yang bersembunyi di bawah tempat tidur anak-anak di malam hari dan akan menculik bahkan memangsa anak yang tida segera berangkat tidur.

Cuca
Sosok yang serupa dengan El-Coco disebut cuca oleh warga Brazil. Cuca digambarkan sebagai sosok makhluk berjenis kelamin perempuan. Para orang tua di Brazil biasanya akan mengatakan kepada anak-anak mereka yang tidak segera tidur dengan perkataan, “Jika kamu tidak segera tidur, maka cuca akan menangkapmu.”

Babau
Sosok hantu berikutnya yang digunakan oleh para orang tua untuk menakuti anak-anak mereka yang nakal adalah babau. Babau merupakan sosok makhluk yang dikenal di negara-negara Mediterania Timur. Di Italia, babau digambarkan sebagai seorang pria jangkung mengenakan mantel hitam tebal dengan wajah tersembunyi di bawah tudung hitam atau topi yang dikenakannya.  Dan untuk membuat anak mereka agar mau makan misalnya,  orang tua di Italia akan mengetuk dengan keras bagian bawah meja makan, dan berpura-pura mengatakan kepada anak mereka bahwa ada seseorang yang telah mengetuk pintu. Lalu orang tua itu pun mengatakan, “Here comes l’uomo nero! [Lihatlah ini, ada anak yang tidak mau makan sup-nya!]”

Butzemann atau Busseman
Butzemann atau Busseman merupakan sosok hantu berikutnya yang dikenal di Jerman, untuk menakuti anak-anak agar bersikap baik. Ia digambarkan sebagai sosok berkulit hitam yang  mampu menculik anak-anak yang nakal atau tidak mau tidur, lalu menyembunyikan mereka di sudut-sudut gelap di bawah tempat tidur atau di bawah lemari. Sosok Butzemann atau Busseman pun menjadi tokoh terkenal dalam permainan anak-anak di Jerman. Permainan itu bernama Wer hat Angst vorm schwarzen Mann (Siapa yang takut hantu)?

Ou-Wu
Sosok hantu berikutnya yang digunakan oleh para orang tua untuk menakuti anak-anak mereka adalah Ou-Wu. Sosok Ou-Wu dikenal oleh masyarakat Tiongkok atau China. Terlebih di kawasan China Selatan maupun Hong Kong. Ia digambarkan sebagai penyihir atau seorang wanita menakutkan yang dapat menculik anak-anak yang nakal.

Namahage
Namahage adalah sosok hantu yang ada saat Namahage Sedo Matsuri atau Festival Topeng Iblis di Jepang. Sosoknya pun kerap digunakan untuk memperingatkan anak-anak agar tidak malas atau agar tidak menangis. (Azizah/JIBI/Solopos.com)

 

BACA JUGA:
Wewe, Benarkah Penculik Bocah?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya