SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Kondisi kesehatan korban ledakan gas elpiji di RT 18 Dukuk Ngredeng, Desa Kaloran, Gemolong, Sadi, 70, memburuk.

Minggu (12/12), sekitar pukul 23.00 WIB, tetangga Sadi membawa dia ke Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Terkait hal itu, pihak desa berharap Pertamina tetap menanggung biaya pengibatan hingga korban sembuh. Kepala Desa (Kades) Kaloran, Aryamto, kepada Espos, Senin (13/12), mengatakan setelah menjalani rawat jalan selama tiga hari sejak kejadian Rabu (8/12) pagi, luka bakar di tangan dan kaki korban terlihat seperti melepuh.

Selain luka luar itu kondisi kesehatan yang bersangkutan juga memburuk dalam dua hari terakhir.

“Akhirnya, melihat kondisi korban dan setelah berkonsultasi juga dengan Pak Camat, korban kami rujuk ke rumah sakit swasta di Solo. Di sana diminta rawat inap,” jelas Aryamto.

Seperti diketahui, ledakan gas yang terjadi Rabu pagi, di rumah Sadi melukai Sadi dan istrinya, Supiyati, 70. Keduanya mengalami luka bakar dan harus menjalani rawat jalan di RSUD Gemolong.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya